Clinton menandaskan, jika perundingan komprehensif terkait program nuklir Iran gagal, seluruh opsi untuk menghadapi Tehran akan digunakan. Demikian dilaporkan Press TV Jumat (21/3).
Mantan menlu Amerika ini juga mengklaim bahwa kecil kemungkinan dicapai kesepakatan komprehensif antara Iran dan Kelompok 5+1 terkait aktivitas nuklir Tehran.
Friksi antara Iran dan Kelompok 5+1 masih tetap eksis dan kecil kemungkinan kedua pihak akan mencapai kesepakatan. Oleh karena itu, seluruh opsi untuk menghadapi Iran akan dimanfaatkan, ungkap mantan ibu negara Amerika Serikat ini.
Claim Clinton ini dirilis di saat Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam laporan bulanannya yang dibacakan pada hari Kamis (20/3) sore menyebutkan, Iran tetap siap melanjutkan komitmennya berdasarkan kesepakatan nuklir interim yang dicapai antara negara ini dan Kelompok 5+1 di akhir tahun lalu.
Berdasarkan kesepakatan sementara ini, Tehran siap menangguhkan pengayaan uraniumnya yang berkadar tinggi dan berbagai kebijakan lainnya dengan imbalan pengurangan sanksi sepihak oleh Barat.
Kesepakatan ini akan berjalan selama enam bulan dan selama tempo tersebut berbagai negosiasi nuklir untuk menggapai kesepakatan final terkait isu nuklir Iran akan terus dilanjutkan. (IRIB Indonesia/MF/PH)
SUMBER: IRIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar