Rabu, 09 April 2014

AS Tolak Akui Integrasi Crimea ke Rusia

VOAISLAM.COM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, Washington tidak mengakui integrasi Crimea ke Rusia, dan menambahkan bahwa Crimea tetap menjadi bagian dari Ukraina.

Obama, Selasa (25/3) menyeru Rusia untuk mengurangi krisis di Ukraina dan jika mereka terlibat terlalu jauh di negara itu, Moskow akan menghadapi sanksi lebih lanjut.

"Ini akan menjadi pilihan yang sangat buruk bagi Presiden Rusia Vladimir Putin," tegasnya.

Republik Otonomi Crimea mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada 17 Maret dan secara resmi menyatakan diri bergabung dengan Rusia setelah referendum.

"Kami tidak mengakui apa yang terjadi di Crimea," ujar Obama, menambahkan bahwa Amerika menolak referendum yang diselenggarakan dua pekan lalu sebagai proses yang sah dan menekankan Crimea tetap menjadi bagian dari Ukraina.

Obama, yang berbicara kepada wartawan setelah KTT Keamanan Nuklir di Den Haag, Belanda, mengatakan penggabungan Crimea ke Rusia bukan sebuah kesepakatan final.

"Kami prihatin tentang pencaplokan lebih lanjut Rusia di Ukraina," kata Obama. "Saya berpikir bahwa keputusan itu akan menjadi pilihan yang buruk bagi Presiden Putin," tambahnya. "Tapi pada akhirnya, dia adalah Presiden Rusia dan dia adalah orang yang membuat keputusan."

Dalam pidatonya di parlemen Rusia pada 17 Maret, Putin membela referendum Crimea sebagai demokratis dan sah, dan mengatakan wilayah itu merupakan bagian tak terpisahkan dari Rusia.

Putin mengkritik Amerika dan sekutunya dengan apa yang ia sebut sebagai kemunafikan. "Mereka mendukung kemerdekaan Kosovo dari Serbia dalam sebuah referendum, tapi sekarang menyangkal hak warga Crimea," tegasnya. (IRIB Indonesia/RM)

SUMBER: IRIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar