Menurut laporan ISNA, Rabu (26/3), perjanjian itu diharapkan akan mengakhiri krisis diplomatik yang disebabkan oleh serangan pasukan komando Israel.
Setelah berbulan-bulan negosiasi, perjanjian tersebut kemungkinan akan ditandatangani setelah pemilu lokal Turki pada 30 Maret, kata Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc, seperti dikutip harian Hurriyet.
"Kami sudah menerima dokumen kesepakatan akhir dari Tel Aviv," tambahnya. "Setelah pemilu, pekerjaan pertama kami adalah memastikan bahwa kompensasi itu terikat oleh sebuah dokumen hukum."
Teks final perjanjian rekonsiliasi tentang jumlah kompensasi sebenarnya sudah disampaikan oleh Israel bulan lalu, kata Arinc. Sekarang sedang menunggu evaluasi ulang oleh pemerintah Turki. Ini kemudian akan memerlukan persetujuan parlemen.
Setelah kesepakatan itu ditandatangani, hubungan diplomatik akan sepenuhnya pulih dan kedua pihak bisa segera memulai proses untuk menempatkan duta besar masing-masing di Tel Aviv dan Ankara.
Pemerintah Turki menarik duta besarnya dari Israel dan mengusir kepala misi diplomatik Israel dari negara itu atas insiden Mavi Marmara dan penolakan Tel Aviv untuk meminta maaf. Ankara juga membekukan kerjasama militer dengan Tel Aviv.
Pada Mei 2010, kapal Mavi Marmara sedang dalam perjalanan dari Turki ke Jalur Gaza ketika dicegat oleh Angkatan Laut Israel. Kapal itu merupakan bagian dari armada yang berusaha mematahkan blokade laut Zionis di Gaza. Akibat insiden itu, sembilan aktivis Turki gugur syahid di atas kapal.
Pada Maret tahun lalu, Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu meminta maaf kepada rekannya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dan menawarkan kompensasi kepada keluarga para aktivis yang gugur dan mereka yang terluka dalam serangan itu.
Pada bulan Februari, harian Haaretz melaporkan bahwa Israel menawarkan ganti rugi kepada Turki senilai 20 juta dolar, sementara awalnya Ankara menuntut 30 juta dolar. Namun, jumlah final yang akan diberikan oleh Israel sampai sekarang belum diketahui. (IRIB Indonesia/RM)
SUMBER : IRIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar