Senin, 31 Maret 2014

Bayang-bayang Krisis Suriah di KTT Liga Arab

VOAISLAM.COM - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab yang digelar Selasa (25/3) di Kuwait rupanya tak lepas dari pengaruh krisis Suriah. KTT Liga Arab ke 25 rencananya digelar selama dua hari mulai 25-26 Maret.

Pengaruh krisis Suriah terhadap KTT ini baik itu sebelum maupun ketika sidang para pemimpin Arab ini digelar sangat kentara. Para pemimpin negara-negara anggota Liga Arab sebelum sidang resmi telah menggelar pertemuan tertutup dan sepakat untuk tidak membahas friksi antar negara-negara Arab kawasan Teluk Persia.

Friksi yang timbul di antara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) dipengaruhi oleh krisis Suriah, karena pemerintah Qatar pasca proses transisi kekuasaan dari Sheikh Hamad kepada putranya Sheikh Tamim telah mengubah kebijakannya dalam krisis Suriah dari intervensi aktif ke arah intervensi yang berhati-hati. Hal ini telah mengakibatkan ketidakpuasan anggota P-GCC lainnya khususnya Arab Saudi.

Ketidakpuasan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain atas kinerja baru Qatar sangat serius. Bahkan ketiga negara ini tak segan-segan menarik duta besar mereka dari Doha.

KTT Liga Arab di Kuwait saat digelar benar-benar terpengaruh oleh krisis yang tengah berkobar di Suriah. Sabah Ahmad al-Sabah, emir Kuwait yang memimpin sidang ke 25 Liga Arab secara tak langsung mengkritik intervensi negara-negara Arab dalam krisis Damaskus dan memperingatkan siapa saja yang berpikir terhindar dari dampak krisis Suriah benar-benar berada dalam kekeliruan. Hal ini dikarenakan dampak dari krisis Suriah kini telah melampaui negara ini.

Sheikh Tamim bin Hamad, emir Qatar dalam pidatonya hanya mengisyaratkan secara singkat krisis Suriah dan sikap tersebut mengidikasikan bahwa ia lebih memilih bersikap lebih berhati-hati dalam menyikapi krisis Damaskus supaya jangan sampai bernasib seperti ayahnya.

Fokus emir Qatar terhadap isu Palestina secara tidak langsung mengindikasikan penentangannya terhadap kinerja Arab Saudi dalam krisis Suriah sehingga friksi antara Riyadh dan Doha dalam KTT ini semakin tampak jelas. Berbeda dengan strategi emir Qatar dan Kuwait, Pangeran Salman bin Abdulaziz, pangeran mahkota Arab Saudi dalam pidatonya kembali menekankan urgensitas dukungan terhadap kelompok teroris dan kubu oposisi Suriah.

Meski demikian Pangeran Salman mengakui keseimbangan kekuatan di Suriah menguntungkan negara ini. Sebelumnya, solidaritas dan kesamaan visi di antara negara-negara Arab terkait krisis Suriah sangat kuat, namun keberhasilan militer Sudiah di medan tempur, kejahatan nyata dan brutalitas kelompok teroris, korban besar akibat krisis ini serta kekalahan opsi militer dalam krisis Damaskus telah mendorong munculnya friksi di antara anggota Liga Arab.

Kini Arab Saudi dan mitra-mitranya mulai terkucil dalam KTT Liga Arab, bahkan friksi di antara negara anggota pun semakin tajam. Perbedaan dan friksi tersebut akibat krisis Suriah. Dalam hal ini, Arab Saudi dan negara yang sehaluan dengan Riyadh gagal menyerahkan kursi Suriah di Liga Arab kepada kelompok oposisi Suriah. Dan sampai saat ini kursi Suriah di Liga Arab masih tetap kosong. (IRIB Indonesia/MF/NA)

SUMBER : IRIB

Minggu, 30 Maret 2014

PBB Mengecam Pembunuhan Penjaga Perbatasan Iran

VOAISLAM.COM  -Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam pembunuhan salah satu dari lima penjaga perbatasan Iran yang diculik oleh teroris dan dipindahkan ke wilayah Pakistan pada Februari lalu, dan mendesak upaya untuk menyeret para pelaku ke pengadilan.

"Sekjen PBB mengutuk pembunuhan salah satu dari lima penjaga perbatasan Iran yang diculik pada 6 Februari di wilayah tenggara negara itu oleh kelompok militan," kata juru bicara Ban dalam satu pernyataan, Selasa (25/3).

Dia menambahkan, Sekjen PBB menyampaikan solidaritas dengan pemerintah Iran dan orang-orang, yang dihadapkan dengan tindakan mengerikan di tengah perayaan Nouruz, yang diselenggarakan dengan damai.

Sekjen PBB mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban. Ban juga mendesak agar para pelaku diadili di pengadilan, kata pernyataan itu.

"Dia mengharapkan kesuksesan upaya pemerintah Iran untuk membebaskan orang-orang yang masih ditawan," kata juru bicara itu.

Pada 6 Februari, lima penjaga perbatasan Iran diculik di wilayah Jakigour, Sistan-Baluchestan, yang berbatasan dengan Pakistan. Mereka kemudian dipindahkan ke wilayah Pakistan.

Kelompok teroris, Jaish-ul Adl mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut.

Pada hari Senin, Kementerian Dalam Negeri Iran mengkonfirmasikan bahwa Jamshid Danaeifar, salah satu dari lima penjaga perbatasan yang diculik telah dibunuh.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzieh Afkham menyatakan kesedihan atas pembunuhan itu dan mengatakan pemerintah Pakistan harus bertanggung jawab atas peristiwa tragis tersebut. (IRIB Indonesia/RM)

SUMBER : IRIB

Sabtu, 29 Maret 2014

Afkham: Pakistan Bertanggung Jawab atas Gugurnya Sandera Iran

VOAISLAM.COM  - -Marzieh Afkham, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran seraya menyatakan penyesalannya atas berita gugurnya salah satu sandera Iran di tangan kelompok teroris menilai pemerintah Pakistan harus bertanggung jawab atas peristiwa menyedihkan ini.

Seperti diberitakan Tasnim News, Marzieh Afkham seraya menyatakan penyesalannya yang mendalam atas berita gugurnya salah salah satu sandera Iran di tangan teroris menyebut Islamabad bertanggung jawab dalam masalah ini.

Afkham seraya menandaskan bahwa sampai kini belum ada langkah serius dari pihak Pakistan, menambahkan, Iran menuntut tindakan serius dan cepat pemerintah Islamabad untuk menangkap dan menyerahkan teroris serta menjamin keamanan tentara penjaga perbatasan Iran yang diculik. Ia menilai tidak adanya langkah serius terhadap segala bentuk pergerakan yang menyalahi hubungan persahabatan kedua negara bertentangan dengan bertetangga yang baik.

Jubir Kemenlu Iran mengungkapkan, petinggi Republik Islam berulang kali menyatakan kekhawatirannya atas aksi terorisme di berbagai titik perbatasan dan Tehran menekankan keseriusan Islamabad untuk mencegah lalu lalang dan pemanfaatan wilayah Pakistan oleh teroris.

"Perbatasan Iran dan Pakistan senantiasa merupakan perbatasan yang aman dan bersahabat, serta sampai kini belum ada pelanggaran dari wilayah Iran ke Pakistan, namun sangat disayangkan selama beberapa bulan terakhir aksi kelompok teroris yang memanfaatkan wilayah Pakistan untuk menyerang wilayah Iran semakin meningkat," tandas Afkham.

Jubir Kemenlu mengingatkan, "Iran siap menggalang kerjasama di semua sektor dengan pemerintah Pakistan untuk menjamin keamanan wilayah perbatasan kedua negara dan memerangi kelompok teroris. (IRIB Indonesia/MF/RM)

SUMBER: IRIB


Jumat, 28 Maret 2014

6 Farvardin, Pasdaran Lakukan Operasi Bait al-Moghaddas 4

VOAISLAM.COM - -Tanggal 6 Farvardin 1367 Hs (26 Maret 1988), pasukan Sepah Pasdaran Iran melakukan operasi Bait al-Moqhaddas 4 dengan sandi Ya Aba Abdillah al-Husein. Operasi ini dilakukan sebagai jawaban atas agresi rezim Saddam terhadap Halabcheh dengan tujuan membebaskan sebagian daerah tinggi Soleimaniyah, Irak di kawasan operasi Darbandikhan.

Dalam operasi ini, para pejuang Islam yang terdiri dari pasukan angkata darat dan laut Sepah Pasdaran memanfaatkan serangan artileri yang didukung oleh angkatan udara. Serangan ini berhasil memaksa musuh Baath menerima kekalahan.

Hasil dari operasi Bait al-Moghaddas adalah pembebasan kawasan tinggi dan penting Shakh Shemiran, Shah Soursar, Posht Ghaleh dan juga sejumlah desa. Selain itu, mereka berhasil merebut tank, panser, kendaraan berat dan ringan, dan begitu juga amunisi. (IRIB Indonesia)

SUMBER :IRIB

Kamis, 27 Maret 2014

Obama: AS tidak akan Gunakan Militer untuk Hadapi Rusia

VOAISLAM.COM - -Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, Amerika tidak akan menggunakan kekuatan militer terhadap Rusia untuk mengembalikan Republik Otonomi Crimea ke pangkuan Ukraina.

Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Den Haag, Belanda, Selasa (25/3), Obama berjanji bahwa Amerika akan menggunakan kekuatan militer untuk membela semua negara anggota NATO.

"Kami akan membela diri terhadap setiap ancaman," katanya.

Dia menyatakan bahwa kekuatan militer tidak akan digunakan untuk mengembalikan Crimea ke Ukraina, yang bukan anggota NATO.

"Tidak ada harapan bahwa mereka akan terusir dengan kekerasan," ujar Obama mengacu pada pasukan Rusia yang berada di Crimea.

Obama mengakui Amerika dan sekutunya menggunakan opsi terbatas untuk menekan Rusia terkait krisis di Ukraina. "Tidak benar bahwa ada solusi sederhana untuk menyelesaikan apa yang terjadi di Crimea," tambahnya.

Pada hari Senin, Amerika dan sekutunya mengeluarkan Rusia dari kelompok G8 menyusul krisis di Ukraina dan status Crimea.

Namun, Rusia tidak menganggap serius ancaman terbaru Barat untuk membatalkan keanggotaan Moskow di G8.

"G8 adalah sebuah organisasi informal yang tidak memberikan kartu keanggotaan, dan sesuai definisi, organisasi itu tidak dapat mendepak siapa pun," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. (IRIB Indonesia/RM)

SUMBER: IRIB 

Rabu, 26 Maret 2014

India Siap Bayar Impor Minyak Mentah dari Iran dengan Euro

VOAISLAM.COM - -Sumber-sumber di Kementerian Minyak dan Gas Bumi India mengatakan, New Delhi siap untuk membayar impor minyak mentah dari Republik Islam Iran dengan menggunakan euro ketimbang rupee setelah seorang pejabat Tehran baru-baru ini mengatakan untuk memilih pembayaran dengan menggunakan euro.

Menurut surat kabar Telegraph pada Senin (24/3), sumber-sumber yang berbicara secara anonim itu menandaskan bahwa India akan mengubah praktek pembayaran rupee sekarang segera setelah permintaan resmi Iran.

Mohsen Qamsari, Direktur Perusahan Minyak Nasional Iran (NIOC) untuk Urusan Internasional pada tanggal 16 Maret mengatakan,Tehran lebih memilih untuk menerima pembayaran untuk ekspor minyak mentahnyake India dalam bentuk euro bukan rupee setelah pelonggaran sanksi terhadap Iran menyusul kesepakatan nuklir sementara di Jenewa pada tanggal 24 November 2013. (IRIB Indonesia/RA)

SUMBER ; IRIB

26 Maret, Beethoven Meninggal Dunia

VOAISLAM.COM - Tanggal 26 Maret 1827, Ludwig Van Beethoven musisi besar dunia asal Jerman meninggal dunia. Masa kecil dan masa remaja bagi Beethoven yang lahir di Bonn tahun 1770, adalah masa-masa hidup yang paling sulit. Meski demikian, dia memperoleh kesempatan berguru pada komposer dan musisi besar zaman itu, Wolfgang Amadeus Mozart dan Franz Joseph Haydn.

Sejak usia muda, Beethoven mengalami gangguan pendengaran. Di usianya yang ke-49 Beethoven tuli secara total. Namun, justeru di masa-masa itulah Beethoven menciptakan banyak karya besarnya termasuk sembilan simfoni yang merupakan simfoni musik klasik paling terkenal.

Penandatanganan Perjanjian Brussel

Tanggal 26 Maret tahun 1948, perjanjian Brussel yang merupakan perjanjian pertahanan dan politik pertama negara-negara Eropa pasca perang dunia kedua ditandatangani.

Perjanjian ini ditandatangani oleh delegasi utusan Belgia, Perancis, Belanda, Inggris dan Luxemburg yang isinya kesepakatan untuk membela negara anggota perjanjian ini yang menjadi sasaran serangan militer. Meski sudah 50 tahun berlalu, perjanjian ini masih mengikat semua pihak. Dengan bergabungnya AS dan beberapa negara Eropa lainnya, perjanjian ini berubah nama menjadi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Perjuangan Rakyat Kenya Bergolak

Tanggal 26 Maret tahun 1952, kelompok nasionalis Kenya di bawah kepemimpinan Jomo Kenyatta melakukan pemberontakan melawan kolonialis Inggris. Antara perang dunia pertama dan kedua, Kenya mengalami pergolakan hebat. Setelah perang dunia kedua usai, rakyat Kenya berupaya merebut kemerdekaannya.

Undang-undang yang diterapkan oleh kolonial Inggris yang membatasi hak-hak rakyat Kenya khususnya terhadap suku Kikuyu melahirkan gerakan perlawanan dengan dibentuknya kelompok Mau Mau. Kelompok Mau mau yang bersenjata, membantai banyak orang Inggris. Akhirnya perlawanan rakyat Kenya membuahkan kemerdekaan untuk negeri ini. Kenya dengan luas wilayah 582.646 kilometer persegi terletak di wilayah timur benua Afrika.

Bangladesh Memisahkan Diri

Tanggal 26 Maret 1971, menyusul pergolakan politik dalam skala besar, Pakistan timur yang kini bernama Bangladesh memisahkan diri dari Pakistan dan mengumumkan kemerdekaannya. Sebelumnya, tahun 1947, Pakistan memisahkan diri dari India. Namun kebijakan diskriminatif yang dijalankan oleh pemerintah pusat di Islamabad terhadap warga suku Bangla yang merupakan 98 persen dari seluruh penduduk di wilayah Pakistan Timur melahirkan ketidakpuasan umum. Sebelumnya warga Pakistan Timur mengajukan tuntutan otonomi untuk wilayah mereka. Tetapi lambat laun tuntutan itu berubah menjadi gerakan pemisahan diri dari Pakistan.

Untuk memadamkan pergolakan rakyat tentara Pakistan menduduki kota Dakka. Pasukan India campur tangan dengan memihak warga Pakistan Timur, akhirnya, pasukan Pakistan terpaksa meninggalkan kota Dakka dan Pakistan Timur memproklamasikan kemerdekaan dengan mengubah nama menjadi Bangladesh. Najiburrahman pemimpin Pakistan Timur menjadi presiden pertama Bangladesh. Tetapi tak lama, Najiburrahman terbunuh dalam sebuah kudeta. Bangladesh dengan luas wilayah 144 ribu kilometer persegi terletak di timur laut anak benua India dan bertetangga dengan India dan Myanmar.

Skotlandia Berlakukan Larangan Merokok

Tanggal 26 Maret 2006, Skotlandia memberlakukan peraturan larangan merokok di tempat umum. Enam bulan kemudian, Menteri Kesehatan Skotlandia Andy Kerr menyatakan peraturan itu menunjukkan hasil yang positif karena rakyat terdorong untuk berhenti merokok.

Jumlah penelepon Smokeline Services layanan yang memberikan tips kepada para penelepon tentang cara berhenti merokok juga mengalami peningkatan.

Hanya dalam dua bulan setelah larangan itu dikeluarkan, jumlah pekerja bar yang mengalami penyakit pernapasan berkurang hingga 33%.

Lebih dari 15 ribu warga Skotlandia berhenti dari kebiasaan merokok hanya dalam satu tahun sejak negara itu memberlakukan larangan merokok. Tidak hanya itu, ilmuwan di Universitas Glasgow melaporkan serangan jantung telah turun 17% di negara itu.

Mesir dan Israel Berdamai

Setelah berperang selama kurang lebih 30 tahun, Mesir dan Israel akhirnya berdamai melalui inisiasi AS.

Perjanjian damai yang dilakukan di Gedung Putih itu ditandai dengan kesepakatan tiga kepala negara, yakni Presiden Mesir Anwar Sadat, Perdana Menteri Israel Menachem Begin, dan Presiden AS Jimmy Carter.

Walau kedua negara telah berdamai, dalam pidato setelah perjanjian tersebut aroma pertentangan masih terasa. Presiden Sadat masih mempertanyakan otonomi untuk Palestina, sedangkan PM Begin menyatakan Jerusalem tetap tidak bisa dibagi.

Tanah Arab pun bergolak dengan berbagai pertentangan lewat demonstrasi dan pernyataan pemimpin-pemimpin Arab. Selain menyatakan ketidaksukaan terhadap tindakan Presiden Sadat yang tidak berkompromi terlebih dahulu, mereka juga menganggap perdamaian itu sebagai sebuah kesalahan.

Paus Berdoa untuk Pengampunan Holocaust

Paus John Paul II, di Tembok Ratapan, Jerusalem, berdoa untuk pengampunan bagi mereka yang terlibat Holocaust.

Pada saat bersamaan ia membantah keterlibatan gereja dalam tragedi tersebut. Dalam kunjungannya yang bertajuk Ziarah Milenium,

Paus berada dalam tekanan untuk meminta maaf karena Vatikan gagal bersuara ketika Holocaust terjadi.

Kunjungan ke Tembok Ratapan tersebut merupakan rangkaian akhir perjalanan Paus di Israel dan menjadi kunjungan pertama paus dalam 36 tahun.

Itu juga merupakan janjinya ketika ia diangkat pada 1978 untuk mengunjungi tempat suci tersebut. Sebelumnya Paus berkunjung ke Mesjid Al Aqsa dan disambut ulama-ulama muslim di Jerusalem. (IRIB Indonesia)

SUMBER :IRIB

Israel-Turki Capai Kesepakatan Kompensasi

VOAISLAM.COM - -Rezim Zionis Israel dan Turki kemungkinan akan menandatangani kesepakatan ganti rugi dan menetapkan jumlah uang yang akan dibayarkan kepada para korban serangan Mavi Marmara pada 2010.

Menurut laporan ISNA, Rabu (26/3), perjanjian itu diharapkan akan mengakhiri krisis diplomatik yang disebabkan oleh serangan pasukan komando Israel.

Setelah berbulan-bulan negosiasi, perjanjian tersebut kemungkinan akan ditandatangani setelah pemilu lokal Turki pada 30 Maret, kata Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc, seperti dikutip harian Hurriyet.

"Kami sudah menerima dokumen kesepakatan akhir dari Tel Aviv," tambahnya. "Setelah pemilu, pekerjaan pertama kami adalah memastikan bahwa kompensasi itu terikat oleh sebuah dokumen hukum."

Teks final perjanjian rekonsiliasi tentang jumlah kompensasi sebenarnya sudah disampaikan oleh Israel bulan lalu, kata Arinc. Sekarang sedang menunggu evaluasi ulang oleh pemerintah Turki. Ini kemudian akan memerlukan persetujuan parlemen.

Setelah kesepakatan itu ditandatangani, hubungan diplomatik akan sepenuhnya pulih dan kedua pihak bisa segera memulai proses untuk menempatkan duta besar masing-masing di Tel Aviv dan Ankara.

Pemerintah Turki menarik duta besarnya dari Israel dan mengusir kepala misi diplomatik Israel dari negara itu atas insiden Mavi Marmara dan penolakan Tel Aviv untuk meminta maaf. Ankara juga membekukan kerjasama militer dengan Tel Aviv.

Pada Mei 2010, kapal Mavi Marmara sedang dalam perjalanan dari Turki ke Jalur Gaza ketika dicegat oleh Angkatan Laut Israel. Kapal itu merupakan bagian dari armada yang berusaha mematahkan blokade laut Zionis di Gaza. Akibat insiden itu, sembilan aktivis Turki gugur syahid di atas kapal.

Pada Maret tahun lalu, Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu meminta maaf kepada rekannya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dan menawarkan kompensasi kepada keluarga para aktivis yang gugur dan mereka yang terluka dalam serangan itu.

Pada bulan Februari, harian Haaretz melaporkan bahwa Israel menawarkan ganti rugi kepada Turki senilai 20 juta dolar, sementara awalnya Ankara menuntut 30 juta dolar. Namun, jumlah final yang akan diberikan oleh Israel sampai sekarang belum diketahui. (IRIB Indonesia/RM)

SUMBER : IRIB

Sabtu, 15 Maret 2014

Indonesia-Iran Ingin Tingkatkan Hubungan Bilateral

Indonesia-Iran Ingin Tingkatkan Hubungan BilateralVOAISLAM.COM - Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta untuk meningkatkan hubungan timbal balik antara Jakarta dan Teheran.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Jakarta, Jumat (7/3/14), Yudhoyono menggambarkan pertemuan dengan pejabat tinggi diplomat Iran dan Indonesia sebagai langkah yang konstruktif, menekankan bahwa interaksi tersebut akan meningkatkan kerjasama bilateral antara kedua negara Asia.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa kunjungan Presiden Iran Hassan Rouhani ke Indonesia akan membantu meningkatkan hubungan Jakarta - Tehran.

Zarif, untuk bagian itu, mengatakan Iran menikmati hubungan dekat dan ramah dengan Indonesia dan memiliki rasa hormat yang besar bagi pemerintah dan bangsa Indonesia.

Menteri luar negeri Iran juga mengatakan bahwa hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia terus berjalan sejak tahun 1950, dan terus berkembang di berbagai bidang.(IT/TGM)

SUMBER : IslamTimes

Jumat, 14 Maret 2014

Menlu Iran: Kami Tidak Punya Program Senjata Nuklir

http://indonesian.irib.ir/image/image_gallery?uuid=821d6ca8-4247-4095-ac28-6784e30c2dbd&groupId=10330&t=1394088756038
voaislam.com - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif kembali menegaskan bahwa nuklir sepenuhnya digunakan untuk kepentingan damai. Peryataan Zarif ini disampaikan saat dia berkesempatan mengunjungi Indonesia.

"Kami tidak punya program senjata nuklir, jadi kami tidak memiliki masalah mengenai keamanan senjata nuklir," ujar Zarif di depan awak media di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Ditegaskan Zarif, seperti apa yang sudah dia pernah tegaskan, nuklir Iran sepenuhnya digunakan untuk tujuan damai. Hal ini dibuktikan dengan dilaksanakanya beberapa dialog dengan kelompok lima plus satu.

Dialog ini dijabarkan Zarif adalah upaya Iran untuk mengatasi semua karaguan dunia tentang program nulkir mereka. Seperti diketahui, beberapa negara terutama Israel selalu berpandangan program pengayaan uranium adalah kedok dari pembangunan senjata nuklir. (IRIB Indonesia / Okezone / SL)

SUMBER : IRIB 

Kamis, 13 Maret 2014

Ayatullah Khamenei: Jangan Terintimidasi oleh Musuh!

VOAISLAM.COM - Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan para anggota Dewan Ahli Kepemimpinan, Kamis (6/3), mengatakan bahwa para pejabat Iran tidak boleh terintimidasi oleh musuh.

Menurut laporan IRNA, pada kesempatan itu, Ayatullah Khamenei menjabarkan sejumlah tugas utama pejabat negara dalam situasi yang sensitif dan rumit ini.

Mengacu pada transformasi yang mengguncang seluruh kawasan dan dunia, Rahbar menyerukan kepada para pejabat Iran untuk memantau perkembangan internasional.

Menurut beliau, krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat serta kurangnya penghormatan terhadap kemanusiaan dan etika adalah indikasi dari kegagalan peradaban Barat.

Ayatullah Khamenei mencatat bahwa tidak seperti revolusi-revolusi lain – setelah lebih dari tiga dekade dari kemenangannya – Revolusi Islam Iran masih tetap eksis dan menyebarkan Islam, kemandirian, tekad nasional, pembangunan dan keadilan.

Pada pertemuan itu, Rahbar menyerukan kepada para pejabat untuk memanfaatkan kemampuan generasi muda dan kapasitas domestik lainnya.

Seraya meminta kewaspadaan terhadap skenario  musuh, Ayatullah Khamenei menandaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan konfrontasi mereka selama bangsa Iran tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip Islam dan revolusi serta bersikeras pada independensinya.

Beliau menggambarkan sanksi Barat terhadap Iran sebagai langkah yang sia-sia dan mengatakan, musuh telah menggunakan sanksi dalam upaya untuk berurusan dengan pemerintahan Islam.

Rahbar mendesak resistensi terhadap tekanan musuh dan menegaskan bahwa sikap menyerah tidak akan menyelesaikan masalah. Beliau meminta para pejabat negara untuk tidak terintimidasi oleh musuh dan selalu bertawakkal kepada Allah Swt. (IRIB Indonesia/RM)

SUMBER : IRIB

Rabu, 12 Maret 2014

Kader Zionis Resmi Jadi Caleg Partai Gerindra

Benjamin KetangVOAISLAM.COM - Zionisme internasional mulai membangun basisnya di Indonesia. Kali ini, gerakan internasional yang telah menjarah dan menduduki wilayah Palestina serta membunuhi para penduduknya sejak 1948, memulai langkahnya dengan mendaftarkan salah satu kadernya sebagai calon legislatif (caleg) yang akan bertarung dalam Pemilu Legislatif 2014.

Kader zionis yang mengaku berdarah Yahudi itu bernama Benjamin Ketang, dan masuk dalam bursa caleg dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Dapil Jember-Lumajang, Jawa Tmur.. Pernah kuliah di wilayah pendudukan Palestina yang diklaim sepihak sebagai "Israel", lelaki kelahiran Jember ini menjadi pendiri sekaligus Direktur Eksekutif “Indonesia–Israel Public Affairs Comitte” (IIPAC).

Lembaga ini, yang sama dengan seniornya di AS, AIPAC, dimaksudkan sebagai lembaga lobi untuk perdagangan Indonesia-Israel (dan dalam jangka panjang, membuka hubungan diplomatik kedua negara). Pada 2011, Benjamin bersama segelintir komunitas Yahudi pro-zionis di Indonesia dan didukung "Duta Besar Isarel" untuk Singapura, bertekad untuk menggelar perayaan "hari kemerdekaan fiktif Israel". Tapi karena tak mendapat izin kepolisian, perayaan itu dilaksanakan secara tertutup.

Benjamin menegaskan bahwa rencananya maju dalam pemilihan legislatif mendatang "ditujukan bagi kebaikan publik". Menggelikan, bukan? Benyamin mati-matian berusaha membuka hubungan diplomatik Indonesia-zionis "Israel". Selain pula berkomitmen, lewat IIPAC, untuk melindungi hak-hak warga Yahudi dan keturunan Yahudi di Indonesia, sebagaimana dijelaskan pasal II Akta Pendirian IIPAC.

Pakta itu menyebutkan bahwa IIPAC "menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga-lembaga Israel, Yahudi Internasional, dan melindungi hak-hak warga Yahudi dan keturunan Yahudi di Indonesia serta memajukan kerjasama bisnis, investasi, IT, dan pendidikan tinggi dengan universitas di seluruh dunia".

Kantor IIPAC berdomisili di Desa Taman Sari, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Surat Keterangan Domisili IIPAC dikeluarkan pada 25 Agustus 2010 dan ditandatangani Benyamin Ketang sendiri serta kepala desa setempat, Hadi Supeno.

Benyamin ditengarai bernama asli Nur Hamid yang dulunya adalah kader muda Nahdlatul Ulama (NU) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Atas bantuan sejumlah pihak, ia lantas terbang ke wilayah pendudukan Palestina untuk meraih gelar master di universitas milik kaum zionis, The Hebrew University of Jerusalem, Rothberg International School, dan dinyatakan lulus pada 28 Juli 2006.

Pada Kartu Tanda Penduduk yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten Jember, pada 11 September 2006, jelas-jelas nama yang tercantum adalah Benyamin Ketang, bukan Nur Hamid, dengan tanggal lahir 22 September 1972. Selain itu, agama Benyamin disebutkan sebagai dengan status marital "Belum Kawin".

Dari sejumlah informasi yang dikumpulkan Islam Times, Benjamin sangat dekat dengan begawan intelijen nasional Yahya Assegaf. Bahkan putra sulung Yahya, Hani, ikut menjadi pendiri IIPAC.

Menariknya lagi, IIPAC mengusung Eggi Sudjana sebagai jago politiknya dalam pemilihan presiden 2014. Benjamin mengklaim, pengusungan Eggi Sudjana karena telah direstuinya proposal IIPAC oleh beberapa tokoh Jakarta. Rencana ini dirilis Benjamin di laman Facebooknya. (IT/rj)

SUMBER: IslamTimes

Selasa, 11 Maret 2014

Perundingan Nuklir Iran dan Kelompok 5+1 Dimulai

VOAISLAM.COM - Iran dan enam kekuatan utama dunia memulai putaran pembicaraan tingkat ahli mengenai program energi nuklir Tehran di ibukota Austria, Wina. Perundingan tersebut  akan berlanjut hingga Jumat, 7 Maret.

Menurut juru runding senior Iran Abbas Araqchi, mereka akan membahas masalah yang berkaitan dengan pengayaan uranium dan reaktor air berat Arak.

Perundingan antara Iran dan Kelompok 5+1 ditujukan untuk mencapai kesepakatan akhir untuk sepenuhnya menyelesaikan sengeketa berumur satu dekade sengketa antara Barat dan Republik Islam atas program energi nuklir Tehran.

Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman telah menggelar pembicaraan tiga hari di Wina, ibukota Austria yang berakhir pada 20 Februari.

Pembicaraan tersebut adalah tindak lanjut dari negosiasi sebelumnya di Jenewa yang menghasilkan kesepakatan interim pada bulan November 2013. Kesepakatan itu mulai berlaku pada tanggal 20 Januari.(IRIB Indonesia/MZ)

SUMBER : IRIB

Senin, 10 Maret 2014

Rahbar: Resistensi, Rahasia Kesuksesan dan Kemajuan Bangsa Iran

VOAISLAM.COM - Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, para pejabat Amerika Serikat berbohong ketika mereka mengatakan bahwa mereka tidak sedang mengejar perubahan pemerintahan di Iran.

"Para pejabat AS, dalam negosiasi dengan para pejabat negara (Iran), mengatakan bahwa kami tidak sedang mencari perubahan rezim di Iran,tetapi mereka berbohong karena jika mereka mampuuntuk melakukan hal itu,maka mereka  sedetikpun tidak akan ragumelakukannya," kata Ayatullah Khamenei dalam pidato dihadapan parakomandan Angkatan Udara Iran di Tehran, Sabtu (8/2).

Rahbar menambahkan, alasan lain di balik ketidakmampuan AS untuk mengubah pemerintahan Islam Iran adalah karena Republik Islam Iran bersandar pada iman, kasih sayang dan kehendak rakyat.

Ayatullah Khamenei lebih lanjut menandaskan, rahasia kesuksesan dan kemajuan bangsa Iran adalah resistensi. Beliau menilai rahasia keamanan nasional sebagai tanda kekuatan nasional.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan bahwa kompromi dengan kekuatan-kekuatan arogan akan membawa tak tentu arah dan menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan intervensionis berusaha menempatkan boneka otokratik sebagai pimpinan.

Rahbar menegaskan, rahasia umur panjang Revolusi Islam Iran adalah ketergantungannya pada nilai-nilai Islam.

"Upaya memperoleh independensi tidak harus diterjemahkan sebagai permusuhan dengan seluruh dunia. Independensi berarti perlawanan terhadap kekuatan-kekuatan intervensionis yang tidak menghormati martabat bangsa lain untuk kepentingan pribadi mereka," tegasnya.

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah ekonomi negara adalah perhatian terhadap kapasitas dalam negeri dan bukan melihat keluar dan dicabutnya sanksi.

Beliau menambahkan, untuk menyelesaikan masalah tersebut kita tidak bisa berharap dari musuh.

Rahbar menilai bersandar pada kekuatan internal sebagai penyelamat negara dan landasan untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, politik, sosial dan budaya. (IRIB Indonesia/RA)

SUMBER: IRIB

Minggu, 09 Maret 2014

Roknabadi: Iran Siap Jalin Kerjasama dengan Lebanon Perangi Terorisme

VOAISLMA.COM - Ghazanfar Roknabadi, duta besar Republik Islam Iran untuk Lebanon menandaskan kesiapan negaranya menjalin kerjasama dengan Beirut di bidang perang anti terorisme.

Menurut laporan IRNA, Ghazanfar Roknabadi dalam bertemu sejumlah duta besar negera Asia dengan Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil menandaskan, "Mengingat pengalaman luas Iran di bidang perang melawan terorisme, Tehran siap menyalurkan pengalamannya di bidang ini kepada Lebanon."

Dubes Iran di Beirut seraya mengisyaratkan target warga sipil oleh kelompok teroris yang diarahkan oleh rezim Zionis Israel, menekankan solidaritas dan persatuan sebagai syarat keberhasilan Lebanon melewati masa yang sensitif saat ini.

Roknabadi pasca pertemuan dengan menlu baru Lebanon kepada wartawan menandaskan, "Iran khususnya pasca ledakan teroris terbaru yang menarget kedubes serta atase kebudayaan Iran di Lebanon, telah mulai menggalang kerjasama dengan berbagai dinas keamanan terkait di Lebanon untuk menemukan serta menghukum pelaku pengemboman tersebut serta mencegah terulangnya kembali aksi serupa."

Dubes Iran di Beirut menilai pembentukan pemerintah baru Lebanon memiliki dampak positif terhadap berbagai isu keamanan dan politik di negara ini serta kawasan. Ia juga menekankan pentingnya bagi pemerintah baru Lebanon menfokuskan upayanya untuk memerangi kelompok teroris.

Roknabadi menilai program dan kejahatan tak manusiawi kelompok teroris baik di Lebanon, Suriah, Irak atau negara mana pun sebagai pelayanan bagi kepentingan Israel serta ditujukan untuk merelaisasikan ambisi busuk rezim ilegal ini. (IRIB Indonesia/MF/RM)

SUMBER : IRIB

Sabtu, 08 Maret 2014

Zarif: Iran Tidak akan Melepaskan Hak Nuklirnya

VOAISLAM.COM - Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, Tehran tidak akan melepaskan hak nuklirnya dan tidak akan mengabaikan komitmennya terhadap kesepakatan interim antara Iran dan enam kekuatan utama dunia.

Hal itu dikatakan Zarif dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/2) setelah pertemuannya dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton di Wina, ibukota Austria, di malam menjelang putaran baru perundingan antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman.

Ketika menyinggung perundingan November 2013 antara Iran dan Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Perancis, Inggris, Amerika Serikat ditambah Jerman) di kota Jenewa, Swiss, yang bertujuan mencapai kesepakatan komprehensif tentang program nuklir Tehran, Zarif mengatakan, "Kami akan memulai negosiasi dengan itikad baik dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang kami putuskan di Jenewa."

Di bagian lain pernyataannya, Menlu Iran mengatakan, negosiasi di Wina akan didasarkan "Tindakan Perencanaan Bersama."

"Kami memiliki sebuah agenda yang ditetapkan oleh Tindakan Perencanaan Bersama. Kami tahu apa yang harus kamilakukan. Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa program nuklir Iran akan tetap eksklusif damai. Ini merupakan tujuan umum yang kita sepakati di Jenewa," ujarnya.

Ia menambahkan, isu-isu yang disepakati di Jenewa akan dipertimbangkan dengan telitidan dibahas dalam putaran baru pembicaraan.

Zarif menyatakan bahwa jika pihak-pihak yang berunding datang ke pembicaraan dengan itikad baik, maka negosiasi akan berbuah.

"Kami yakin bahwa jika para pihak berunding datang ke negosiasi ini dengan itikad baik dan dengan kemauan politik yang bertujuan resolusi, maka kami akan meraih hasil positif," pungkasnya.

Selama pertemuan Senin, Zarif dan Ashton membahas mekanisme pembicaraan yang akan dilanjutkan pada Selasa antara Iran dan Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Perancis, Inggris, Amerika Serikat ditambah Jerman). (IRIB Indoensia/RA)

SUMBER : IRIB

Fereshteh Mahdavi Talarami, Peraih Nobel HAM Dunia Islam

VOAISLAM.COM - Fereshteh Mahdavi Talarami adalah salah seorang wanita Iran berprestasi. Dia lahir di Zahedan, provinsi Sistan Balucestan Iran tenggara pada tahun 1976. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, dia melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi agama. Dia menggeluti berbagai bidang keilmuan. Untuk mengembangkan keilmuannya, dia mengunjungi sejumlah negara seperti Amerika, Kanada dan Swiss. Aktivitas keilmuannya semakin matang dengan mengajar di berbagai kota di Iran.

Wanita berprestasi ini menulis tiga rancangan dan penemuan yang membuatnya berhak menyabet medali perak dan perunggu olimpiade penemuan tingkat dunia tahun 2003 yang diselenggarakan di Jenewa,Swiss. Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan kewanitaan di tingkat negara-negara regional. Berkat itu, Fereshteh Mahdavi mendapat anugerah penghargaan perdamaian tahun 2007 dari Lembaga Hak Asasi Manusia Timur Tengah dan Dunia Islam.

Diantara penemuan yang telah dipatenkan oleh Mahdavi adalah penemuan alat pendidikan bagi para penyandang catat tuna rungu dan tuna netra. Selain itu dia juga mematenkan penemuan lainnya di bidang medis dan kedokteran. Dengan berbagai keberhasilan yang telah dipatenkan di tingkat nasional dan dunia, Mahdavi ditetapkan oleh kantor kepresidenan Iran sebagai wanita teladan tahun 2006. Masih ada sejumlah medali dan penghargaan lain yang diperoleh Fereshteh Mahdavi. (IRIB Indonesia)

Setelah merampungkan berbagai studi bidang kreativitas, Mahdavi memilih mengajar di sebuah sekolah menengah atas. Tujuannya adalah untuk mengawasi langsung perkembangan pendidikan anaknya. Meski demikian, sejak tahun 2010 dia juga tercatat sebagai dosen dan pengajar di perguruan tinggi. Banyak makalah ilmiah yang telah ia tulis termasuk yang berkaitan dengan penemuan sarana pendidikan bagi tuna rungu dan tuna netra. 13 rancangan dan penemuannya khususnya yang berhubungan dengan masalah ekonomi dan pekerjaan bagi kaum wanita, dimanfaatkan di sejumlah negara seperti India, Afghanistan, Italia, Norwegia, Cina dan beberapa negara lainnya. Tahun 2008, Mahdavi dipromosikan oleh Lembaga Intelektual Nasional Iran sebagai peneliti teladan. Pusat Sains Dunia IISTT juga memberikan penghargaan sebagai pengajar.

SUMBER: IRIB

Sayidah Zainab, Teladan Umat Manusia

VOAISLAM.COM - Sayidah Zainab al-Kubra dilahirkan di Madinah pada 5 Jumadil Awal tahun 5 Hijriah. Ketika Sayidah Zainab lahir, Sayidah Fathimah Zahra as. Berkata kepada Amirul Mukminin as., "Karena ayahku tengah bepergian, tolong beri nama bagi anak ini. "Imam Ali as. Menjawab, "Aku tidak mau mendahului ayahmu."

Setelah tiga hari berlalu, Rasulullah saw, pulang dari perjalanan. Sebagaimana biasa, pertama Rasulullah saw  datang ke rumah Sayidah Fathimah Zahra as. Kemudian beliau berkata, "Anak-anak Fathimah adalah anak-anakmu."  Rasulullah saw menunggu wahyu untuk memberi nama bayi tersebut. Kemudian Jibril turun dan berkata, "Allah menyampaikan salam untukmu, dan dia berfirman, ‘Beri anak ini nama Zainab, sebagaimana yang telah Kami tulis di Lauh Mahfuz."

Kemudian Rasulullah saw mencium Sayidah Zainab dan berkata, "Aku berpesan kepada umatku, baik yang hadir maupun yang tidak hadir, untuk menghormati anak perempuan ini. Karena dia sebanding dengan Khadijah Kubra." Kemudian Rasulullah saw. mendekap Sayidah Zainab di dadanya dan meletakkan wajahnya yang mulia di wajahnya. Tiba-tiba Rasulullah saw menangis. Begitu banyak air mata yang mengalir hingga membasahi janggutnya. Sayidah Fathimah as. bertanya, "Duhai ayah, mengapa engkau menangis?" Rasulullah saw. bersabda, "Setelah kepergianku, anak ini akan mendapat musibah yang bermacam-macam." Mendengar itu, Sayidah Fathimah as. pun menangis.

Pesan Rasulullah kepada umatnya untuk menghormati Sayidah Zainab karena beliau ini serupa dengan Khadijah al-Kubra adalah dikarenakan peran Sayidah Zainab tak berbeda jauh dengan peran nenek buyutnya tersebut. Jika Sayidah Khadijah sejak awal penyebaran Islam banyak menderita cobaan dan kesulitan serta dengan penuh berani membela agama ini, Sayidah Zainab pun dengan kesabaran dan pengorbanannya yang tinggi menanggung tekanan yang besar dan berjuang mencegah kehancuran Islam.

Sayidah Zainab adalah wanita yang memiliki wawasan dan pandangan tinggi. Sejarah hidup beliau menjadi teladan bagi Muslimah maupun wanita non muslim. Di antara keutamaan wanita suci ini adalah ketinggian dan keluasan ilmunya. Dalam sejarah disebutkan bahwa ketika Sayidah Zainab sa bersama keluarganya tinggal di Kufah di masa pemerintahan Imam Ali as., para lelaki penduduk Kufah mendatangi Iman Ali as dan memohon kepada beliau supaya putrinya, Sayidah Zainab sa, mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada istri dan anak-anak perempuan mereka. Iman Ali as, menerima permohonan tersebut dan Sayidah Zainab sa pun mengajari mereka. Sejarah membuktikan dalam tempo empat tahun atau lebih, banyak para perempuan yang berguru dan belajar kepada beliau.

Pada suatu hari Iman Ali as mendengar Sayidah Zainab sa mengajarkan tafsir huruf-huruf muqatta'ah (yang terpotong-potong) dari al-Qur'an. Khususnya tentang huruf permulaan surat Maryam, yaitu huruf "Kaaf, Haa, Yaa, Ain Shaad". Seusai mengajar, Imam Ali as mendatangi beliau dan berkata kepadanya: "Wahai cahaya mataku, tahukah bahwa huruf-huruf ini (Kaaf, Haa, Yaa, Ain, Shaad) merupakan kunci rahasia peristiwa yang akan menimpa engkau dan saudaramu Husain di padang Karbala?" Setelah itu lantas Imam Ali as menjelaskan secara terperinci kepada beliau tentang tragedi Asyura yang akan menimpanya.

Poin penting lain terkait Sayidah Zainab adalah ketegasan beliau dalam mengambil keputusan dalam berbagai kondisi. Beliau dengan baik mengetahui kapan harus berbicara dengan lembut dan kapan harus tegas. Kapan harus mencucurkan air mata dan kapan harus mengedepankan akal serta rasio. Pidato tegas dan berapi-api Sayidah Zainab di istana Yazid bin Muawiyyah di saat kepala suci sudaranya, Imam Huseain berada di depannya menunjukkan kemampuan beliau tersebut.

Para pakar terkait hal ini menulis, "Sikap dan reaksi Sayidah Zainab terhadap musuh sangat mencengangkan. Beliau sangat keras menghadapi musuh, padahal mereka tengah berada di puncak kekuasaan. Zainab adalah singa Bani Hasyim. Dengan suara lantang dan kefasihannya dalam berpidato, Zainab berhasil menggetarkan istana Bani Umayyah yang zalim. Pidatonya yang berapi-api telah membuat malu Yazid dan kambrat-kambratnya."

Salah satu keutamaan Sayidah Zainab adalah keberaniannya yang besar. Sikap beliau saat menghadapi musuh membuat banyak orang tercengang. Dengan sepenuh hati, Sayidah Zainab bangkit memerangi penguasa zalim. Zainab yang juga dikenal sebagai Singa Betina Bani Hasyim, layaknya kaum pria berteriak dihadapan musuh, menghina mereka dan melecehkannya. Ia tidak pernah merasa takut. Ia tidak takut menyaksikan kilatan pedang para pembunuh yang belepotan darah.

Sayidah Zainab saat berada di istana Ibnu Ziyad, gubernur Kufah duduk di pojok dan diam tanpa menghiraukan pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Sikap beliau ini merupakan pelecahan terhadap Ibnu Ziyad. Sayidah Zainab tak takut menghina Ibnu Ziyad dan menyebutnya fasid dan bejat. Beliau berkata, "Segala puji bagi Allah yang memuliakan kami dengan kenabian Muhammad dan membersihkan kami dari segala kekotoran. Kalau kamu bilang kami dipermalukan, sesungguhnya yang dipermalukan adalah orang yang fasik. Kalau kamu bilang kami berbohong, sesungguhnya pelaku kezalimanlah yang berbohong, bukan kami dan segala puji bagi Allah."


Saat berada di istana Yazid bin Muawiyah, Sayidah Zainab pun melontarkan perkataan pedas terhadap penguasa zalim, pembunuh cucu Rasulullah ini. Yazid dalam pandangan Sayidah Zainab adalah manusia yang sangat rendah dan hina sehingga tidak layak menjadi orang yang diajak bicara oleh beliau. Tapi beliau terpaksa berbicara dengan Yazid seraya mengatakan, "Bila musibah menyeretku ke sini dan terpaksa harus bicara denganmu, ketahuilah posisimu di mataku sangat rendah dan terhina. Sehingga sulit bagiku untuk menegur dan mengritikmu. Tapi aku harus bagaimana? Mata-mata kami menangis dan dada-dada kami terbakar.


Kriteria agung lain Sayidah Zainab adalah kesabaran tinggi beliau. Sayidah Zainab harus menanggung dan menyaksikan peristiwa terberat, terparah dan paling menyakitkan sepanjang sejarah, yakni tragedi pembantaian saudara dan keluarganya, Imam Husain as di Padang Karbala. Ketika Imam Husain as dan 72 sahabat-sahabatnya gugur di Padang Karbala, segala kesulitan dan beban berat ini berada di pundak Sayidah Zainab. Selain itu, beliau juga harus mengurus sisa-sisa keluarga Rasulullah yang selamat dari pembantaian mulai dari Karbala hingga ke Syam dan dari Syam hingga ke Madinah.

Sayidah Zainab menyikapi tragedi Karbala dengan penuh kearifan. Sejak terjadinya tragedi Karbala hingga hari wafatnya, Sayidah Zainab satu kali pun tidak pernah mengucapkan kekesalan dan pengaduannya. Meski menghadapi peristiwa berat dan mengenaskan di Padang Karbala, Sayidah Zainab senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. Peristiwa ini sangat terkenal ketika beberapa hari setelah tragedi Karbala, Ibnu Ziyad di istananya dengan penuh celaan berkata kepada Sayidah Zainab, Kini bagaimana kamu melihat apa yang diperbuat Allah kepada keluargamu? Artinya kini kamu lihat kami yang dimenangkan Allah dan kalian sekeluarga hancur dengan tubuh yang tercabik-cabik. Dengan tenang Sayidah Zainab menjawab, "Aku tidak menyaksikan kecuali keindahan."

Di antara kriteria agung lainnya Sayidah Zainab adalah pengorbanan dan sifat pemaaf beliau. Zainab lahir dalam keluarga yang dipuji Allah Swt karena sikap pemaaf dan pengorbanan mereka. Dalam surat al-Insan ayat 8-9, Allah berfirman yang artinya, "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih."

Suatu hari Imam Ali as membawa tamu ke rumahnya dan ingin menjamunya. Ketika Imam Ali as bertanya kepada Sayidah Fatimah adakah makanan di rumah untuk dihidangkan kepada tamu. Sayidah Fatimah berkata, tidak ada makanan yang tersisa kecuali sedikit makanan yang aku sisakan untuk Zainab. Saat itu, Sayidah Zainab yang baru berusia empat tahun, kepada ibunya berkata, "Ibu! Berikan makananku kepada tamu.

Puncak pengorbanan Sayidah Zainab dapat disaksikan di Padang Karbala di hari kesepuluh Muharram (Asyura). Hari itu, Zainab menyerahkan segala miliknya dengan ikhlas kepada Allah. Pagi hari Asyura, Zainab dengan membawa dua anaknya, Muhammad dan Aun, mendatangi Imam Husain as dan berkata, "Kakekku Ibrahim menerima kurban Allah sebagai ganti dari mengorbankan Ismail. Saudaraku, hari ini terimalah dua kurbanku ini. Dan jika kewajiban jihad tidak dicabut bagi kaum wanita, aku akan korbankan ribuan kali jiwaku demi orang yang aku cintai. Dan aku akan meminta dianugerahi kesyahidan ribuan kali."

Saat itu, Sayidah Zainab berkata, "Aku menginginkan anak-anakku maju terlebih dahulu ke medan perang dari keponakan-keponakanku." Ketika dua anak Zainab ini mereguk cawan syahadah setelah bertempur dengan musuh dan jenazah keduanya yang berlumuran darah dibawa ke samping kemah, seluruh wanita keluar dari kemah menyambutnya, namun Sayidah Zainab tidak keluar dari kemahnya demi menjaga jangan sampai Imam Husain merasa malu menyaksikan dirinya.

Pengorbanan Sayidah Zainab tidak hanya sebatas itu, di detik-detik akhir dzuhur hari Asyura, ketika berada atas kepala terpenggal saudaranya (Imam Husain as), Singa Betina Bani Hasyim ini berkata, "Ya Allah! Terimalah hadiah dan kurban Ahlul Bait Nabi-Mu ini." Munajat Sayidah Zainab ini menunjukkan puncak keikhlasan dan pengorbanan beliau kepada dunia. (IRIB Indonesia)

SUMBER : IRIB 

Jumat, 07 Maret 2014

Menlu Iran Shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta

Menlu Iran dan Menlu IndonesiaVOAISLAM.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Javad Zarif berkesempatan melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta. Selain salat, Zarif juga dijadwalkan akan memberikan ceramah di depan jamaah masjid.

Zarif tiba di Istiqlal setelah memberikan pidato mengenai kebijakan luar negeri Iran di Hotel Borobudur, tak jauh dari lokasi masjid Istiqlal. Sambutan Zarif akan diberikan setelah pelaksanaan salat di depan ribuan jamaah, Jumat, 07/3/2014, demikian menukil laporan Okezone.

Selama di Tanah Air, Zarif selalu menyempatkan diri untuk menunaikan ibadah salat lima waktu. Itu terbukti saat menghadiri dialog terbuka di kediaman Dubes Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh Kamis, 6 Maret 2014 malam, Zarif disediakan pun meminta waktu khusus untuk melaksanakan kewajibannya.

Kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Javad Zarif, ke tanah air tidak hanya membawa sejumlah kerja sama, namun banyak hal yang bisa dilakukan oleh Indonesai dan Iran untuk dunia yang lebih damai, tanpa teroris dan takfiri.

Sebelumnya, dalam pertemuan bersama Menlu Marty Natalegawa, kedua menlu tersebut menyepakati pentingnya kedua Negara bagi perdamaian dunia, seperti dilansir situs okezone.

"Upaya Iran dan Indonsia memerangi ekstrimisme atau mempromosikan sifat-sifat, sikap-sikap yang moderat terutama sebagai dua negara yang mampu menampilkan antara demokrasi, Islam serta modernitas bisa saling berjalan bersama," ujar Marty, di Jakarta, Kamis (6/3).

Menlu Zarif pun mengatakan, Iran memandang Indonesia sebagai saudara yang saling mendukung dan berperan aktif baik di forum regional maupun internasional. Tali persaudaraan kedua negara juga sangat kuat karena sama-sama memiliki jumlah penduduk mayoritas muslim.

Menurut Zarif, Indonesia adalah mitra strategis penyelesaian isu kawasan Timur Tengah, khususnya masalah Palestina dan Suriah.

“Indonesia dan Iran dapat menjadi di garda terdepan sebagai negara Islam penting untuk menyerukan dan mempromosikan kepada kaum Muslim dan pemeluk agama lain, untuk mengedepankan perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia," Ujarnya.

Zarif juga menekankan, satu-satunya cara untuk memberikan perlindungan kepada kaum muslimin di seluruh dunia, baik sunni maupun syiah adalah bekerja sama menolak intoleransi, ekstrimisme dan kekerasan. (IT/sa)

SUMBER : IslamTimes



 

Larijani: Negosiasi Nuklir akan Terus Berlanjut

VOAISLAM.COM - Ali Larijani, ketua parlemen Republik Islam Iran menandaskan, negosiasi nuklir antara Republik Islam dan Kelompok 5+1 akan terus dilanjutkan dalam koridor kepentingan nasional Iran.

Seperti dilaporkan IRNA, Ali Larijani Kamis (27/2) dalam pertemuannya dengan forum imam shalat Jumat kota suci Qom menekankan, dialog nuklir antara Iran dan lima kekuatan dunia plus Jerman berjalan dalam jalur yang tepat dan telah diambil langkah-langkah yang benar dalam masalah ini.

Ketua parlemen Iran menambahkan, instalansi nuklir Iran sampai saat ini masih beroperasi dan dalam hal ini tidak ada alasan untuk putus asa.

Larijani seraya menjelaskan bahwa di sektor nuklir telah diambil kebijakan yang pasti, menjelaskan, "Barat harus menerima bahwa Iran memiliki teknologi nuklir, karena tidak bisa sebuah negara dicekal dari teknologi yang telah mereka peroleh."

Seraya mengisyaratkan represi sejumlah kekuatan Barat terkait isu nuklir anti Iran, Larijani mengatakan, "Sanksi sejatinya ditujukan untuk menutupi kendala yang dihadapi negara-negara barat, karena mereka menyadari dengan metode ini tidak dapat memajukan ambisi mereka."

Larijani menekankan, "Iran baik itu sebelum atau sesudah sanksi, senantiasa siap untuk berunding, karena Tehran menginginkan untuk melanjutkan aktivitas nuklir damainya dalam koridor Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT). Dan Tehran tidak mengejar senjata nuklir." (IRIB Indonesia/MF/RM)

SUMBER : IRIB 

Kamis, 06 Maret 2014

Iran akan Lengkapi semua Kapalnya dengan Sistem Rudal

VOAISLAM.COM - -Menteri Pertahanan Republik Islam Iran mengatakan, Tehran dapat memproduksi berbagai jenis rudaldan akan melengkapi semua kapalnya termasuk kapal selam dengan sistem rudal.

Brigadir Jenderal Hossein Dehqan pada Sabtu (1/3) menandaskan, "Hari ini, kami mampu memproduksi berbagai jenis rudal, termasuk rudal permukaan ke permukaan, permukaan ke udara, dan udara ke permukaan oleh industri pertahanan."

Ia menambahkan, jangkauan, ketepatan dan kemampuan taktis rudal adalah hal-hal yang sangat penting bagi Iran.

Selain itu, kata Dehqan, Iran juga mampu memproduksi rudal anti-radar dan peralatan militer penting lainnya.

Di bagian lain pernyataannya, Dehqan menyatakan bahwa pihaknya akan melengkapi semua kapal dan kapal selam Iran dengan sistem rudal.

Ia juga berencana untuk meningkatkan ekspor peralatan militer.

Dalam beberapa tahun terakhr, Irantelah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi sistem dan peralatan militer penting.

Selama ini, Irantelah merancang dan memporduksi berbagai jenis rudal, termasuk Sayyad-2, Khalij-e-Fars, Mehrab, Ra'd, Qader, Nourdan Zafar.(IRIB Indonesia/RA)

SUMBER : IRIB

Rabu, 05 Maret 2014

Hari Ini, Iran Gelar Pembicaraan Teknis di Wina

VOAISLAM.COM - Deputi Menteri Luar Negeri dan anggota senior tim perunding nuklir Iran, Abbas Araqchi mengatakan, Selasa (4/3) bahwa pembicaraan teknis di Wina pada hari Rabu akan mencakup reaktor Air Berat Arak dan masalah pengayaan uranium.

Menurut laporan IRNA, Araqchi menambahkan, agenda pertemuan teknis para pakar dari Iran dan Kelompok 5+1 di Wina akan mencakup isu pengayaan uranium dan menghapus ambiguitas terkait reaktor Air Berat Arak.

Pertemuan tim ahli akan memakan waktu sekitar tiga sampai empat hari dan mungkin memakan waktu lebih lama jika diperlukan, ujarnya.

Dia mengatakan bahwa Iran tidak akan mengizinkan pembahasan isu-isu lain selama pembicaraan teknis di Wina kecuali program nuklir negara itu.

Ketika ditanya tentang rencana kunjungan kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton ke Tehran, Araqchi menjelaskan, lawatan itu akan berlangsung sesuai jadwal pada Sabtu depan.

"Dia akan berdiskusi dengan Presiden Hassan Rohani, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif serta beberapa pejabat senior lainnya mengenai isu-isu kepentingan bersama," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Araqchi menekankan bahwa Iran berharap akan mencapai kesepakatan komprehensif dengan Barat untuk mengakhiri sengketa nuklir selama satu dekade. Namun, lanjutnya, Tehran tidak optimis tentang itikad baik dari pemerintah Barat. (IRIB Indonesia/RM)


SUMBER : IRIB

Terobosan Baru Iran, Sukses Memproduksi Tunel Angin Supersonic

voaislam.com - Republik Islam Iran berhasil mendesain dan memproduksi tunel angin supersonic pertama dengan kecepatan delapan mach.

Tasnim News (4/3) melaporkan, tunel angen supersonic berkecepatan delapan mach ini didesain dan diproduksi di Universitas Imam Husein (as).

Sebelumnya, tahun lalu Brigadir Jenderal Jafari, Panglima Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan, "Kami sampai sekarang di Universitas Imam Husein (as) memiliki tunel angin dengan kecepatan di bawah satu dan di bawah tiga mach.  Sekarang kami mengumumkan bahwa kami telah mendesain tunel angin dengan kecepatan delapan mach, dan ini merupakan sebuah kesuksesam besar."

Fungsi tunel angin ini adalah mengoreksi pesawat terbang dalam skala riset dan dengan tunel tersebut, berbagai jenis rudal dan pesawat diujicoba dalam skala riset sebelum diproduksi.

Dari  hasil tes itu seluruh dimensi produk mulai dari aerodinamis, statis, suhu, tekanan dan ketahanan akan diserahkan ke divisi produksi dan setelah masalahnya diselesaikan, barulah produk tersebut diproduksi dalam ukuran yang sesungguhnya.

Sebelumnya, setiap tahap tes untuk roket, rudal atau perlengkapan antariksa milik Iran dilakukan oleh negara asing, dan proses ini membocorkan informasi kepada pihak asing. Namun sekarang semua tahapan tes dapat dilakukan di dalam negeri. Selain melidungi informasi, keberadaan tunel angin baru ini juga menghemat biaya produksi.(IIRB Indonesia/MZ)



sumber: IRIB