Senin, 10 Februari 2014

Rahbar: Masalah Terpenting Sekarang Adalah Takfirisme

VOAISLAM - Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyatakan, para dosen harus menjelaskan kepada para mahasiswa bahwa saat ini, masalah terpenting dunia Islam adalah persatuan.

Tasnim News (19/1) melaporkan, hal itu dikemukakan Rahbar pada peringatan hari Maulud Nabi Muhammad Saw dan kelahiran Imam Ja'far as-Shadiq as, di hadapan para pejabat tinggi negara, para tamu konferensi persatuan Islam dan masyarakat.

Seraya menyeru dunia Islam untuk mewujudkan harapan Rasulullah Saw, Rahbar mengatakan, "Sekarang masalah terpenting dunia Islam adalah persatuan dan memski berbagai makar msuh, masa depan umat Islam akan cerah dan penuh harapan di bawah naungan persatuan."

Rahbar mengucapkan selamat atas hari kelahiran Rasulullah Saw dan Imam Ja'far as-Shadiq, serta menilai pembebasan dari ilusi dan hayalan, dan kemudian kebebasan dari kezaliman pemerintahan despotik serta pembentukan pemerintahan yang adil sebagai mekanisme pinsip Islam dalam membebaskan jiwa manusia.

"Bangsa-bangsa Muslim harus berusaha dengan menciptakan kebebasan jiwa dan pemikiran mereka, menggapai kebebasan politik, pembentukan pemerintahan rakyat berdasarkan demokrasi agama dan gerakan berdasarkan syariat Islam, hingga sampai pada kebebasan yang dimaksud Islam.

Rahbar menilai makar dan propaganda musuh Islam untuk mencegah kebebasan hakiki dan kebahagiaan umat Islam, sangat rumit dan multi-dimensional.

"Penyulutan perpecahan antarumat Islam menjadi poros utama intrik musuh," tegas beliau.

Rahbar menyinggung 65 tahun upaya untuk melupakan masalah Palestina dan pemaksaan eksistensi rezim rekayasa, penjahat dan penjajah Zionis terhadap bangsa Palestina sebagai contoh dari upaya despotik AS dan kaum adidaya dunia lain.

"Perang 33 Hari di Lebanon serta Perang 22 Hari dan Delapan Hari di Gaza menunjukkan bahwa kecuali segelintir pemerintahan, [banyak pemerintahan] yang praktis menjaga kepentingan asing, [namun] bangsa-bangsa Muslim dengan kewaspadaan mereka berhasil menjaga identitas dan eksistensi Palestina serta menampar rezim Zionis dan pendukungnya," jelas beliau.

Rahbar dalam menjelaskan perspektif makro masalah-masalah dunia Islam, menilai kelengahan umat Islam dari masalah Palestina juga sebagai salah satu acuan penting musuh dan itu dilakukan dengan menyulut perang internal, memprovokasi perselisihan dan memperluas pemikiran takfiri dan radikal.

Seraya menyampaikan kekecewaan yang mendalam, Rahbar menegaskan, "Sekelompok orang Takfiri, alih-alih memperhatikan kesadisan rezim Zionis, mereka menggunakan nama Islam dan syariat, untuk mengkafirkan sebagian besar umat Islam dan menjadi sarana penyulut perpecahan dan kekerasan, oleh karena itu eksistensi kelompok takfiri ini menjadi kabar gembira bagi musuh Islam."

Menyinggung ayat al-Quran:
«اَشدّاء علیَ الکُفّارِ رُحَماء بَینَهُم»
Rahbar mengatakan, "Kelompok takfiri melanggar firman tegas Allah Swt ini dan mereka mengadu-domba dengan membagi umat Islam menjadi Muslim dan kafir."

Ayatullah Khamenei mengemukakan pertanyaan, "Dengan kondisi seperti ini apakah masih ada orang yang meragukan bahwa eksistensi gerakan ini (takfiri) mendapat dukungan finansial dan persenjataan dari dinas keamanan dan pemerintah boneka mereka?"

Lebih lanjut beliau menjelaskan, "Ini adalah fakta bahwa gerakan takfiri merupakan ancaman besar bagi dunia Islam. Sayangnya sebagian pemerintahan Muslim, tidak memperhatikan dampak dari dukungan mereka terhadap gerakan tersebut dan tidak memahami bahwa api tersebut pada akhirnya juga akan melahap mereka pula."(IRIB Indonesia/MZ)

SUMBER: IRIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar