Kamis, 20 Februari 2014

Pakistan Korban Kolonisasi Ideologi Takfiri Saudi, Indonesia?

Al-Qaeda Indonesia (Kaskus)VOAISLAM.COM - Fenomena takfirisme makin hari makin memprihatinkan. Sudah banyak negara yang terinfeksi ideologi "gampang mengafirkan" yang bersumber dari ajaran Wahhabi yang menjadi agama resmi Kerajaan Arab Saudi itu. Ancamannya makin nyata, menyusul aksi terorisme kelompok yang mengusung takfirisme semacam ISIS, Jabhah Nusrah, dan lain-lain, di Suriah yang didukung penuh AS, Arab Saudi, Qatar, "Israel", dan puluhan negara Eropa. Bila di Indonesia gerakan takfiri itu masih sporadis dan belum terkonsolidasi, meski tetap membahayakan NKRI, lain hal dengan Pakistan yang sudah lama menjadi korban kolonisasi ideologi Arab Saudi tersebut.

Masih ingat aksi heroik seorang remaja Pakistan berusia 15 tahun beberapa pekan silam? Aitizaz Hasan, begitu nama lengkapnya, merelakan nyawanya melayang demi mencegat seorang maniak pengebom bunuh diri yang hendak membantai anak-anak tak berdosa yang sedang belajar dengan cara meledakkan sekolahnya. Keberaniannya itu sontak mendapat sorotan publik di seluruh dunia. Senin itu, ia sedang dihukum berdiri di luar pagar sekolahnya karena terlambat datang ke sekolahnya di Hangu, sebuah kota kecil di propinsi Khyber Pakhtunkhwa. Tak dinyana, ia melihat dan langsung menyergap seorang pengebom bunuh diri yang berusaha memasuki gedung sekolahnya, dan bumm...!

Menurut Dr. Ismail Salami dalam artikelnya, "Pakistan, Korban dari Kolonisasi Ideologis", kota dengan populasi warga Muslim Syiah di Hangu memang selama ini telah menjadi ajang kerusuhan dan target kebencian kaum takfiri sebagaimana yang terjadi di pelbagai belahan negeri lainnya. Tindakan Aitizaz yang luar biasa itu tentu saja telah menyelamatkan lebih dari 2000 siswa yang sedang belajar di sekolah saat malapetaka itu terjadi. ”Anakku telah membuat ibunya menangis, namun telah menyelamatkan ratusan ibu-ibu dari menangisi anak-anaknya," ujar ayah Aitizaz, Mujahid Ali, kepada harian Express Tribune.

Sejak lama sekolah-sekolah, masjid-masjid, dan kuil-kuil menjadi target pengeboman sehari-hari kelompok-kelompok takfiri di Pakistan dan di pelbagai belahan dunia. Menurut definisi mereka, siapapun di luar kelompok takfiri, Muslim atau non-Muslim, perempuan dan anak-anak, dicap sebagai kafir dan harus dienyahkan dari muka bumi. Apa yang mereka terima hanyalah keyakinan utuh dalam persepsi dan interpretasi mereka yang menyimpang.

Pada September 2013, sebuah serangan kembar terhadap gereja bersejarah yang dikenal dengan nama "All Saint’s Church" di Peshawar bagian Barat Laut Pakistan merengut 80 nyawa, termasuk perempuan dan anak-anak, serta mencederai ratusan orang. “Pengebom bunuh diri memasuki ruangan gereja dari gerbang utama dan meledakkan dirinya di tengah kerumunan orang,” ujar sebuah pernyataan yang diposting dalam situs the diocese.

Dalam insiden lain, seseorang diri meledakkan dirinya di tengah kerumunan masjid Pakistan pada Agustus 2013, membunuh 43 jiwa dan melukai lebih dari 100 orang yang sedang beribadah puasa Ramadan. Menurut saksi mata saat kejadian, pengebom mengenakan sekitar 8-10 kilogram bahan peledak dan berjalan kaki. Ia meledakkan rangkaian bom do tubuhnya di tengah ruang shalat utama.

Pada 2012, seorang bersenjata menyandera 20 Muslim Syiah yang sedang menumpang bus dan membunuh mereka semua di kawasan sepi penduduk di utara Pakistan. Bus yang mereka tumpangi memiliki rute Rawalpindi menuju kota Gilgit di utara yang mayoritas penduduknya Muslim Syiah. Menurut pejabat Pakistan, Khalid Omarzai, “Sepuluh dari 12 orang yang mengenakan seragam tentara menyetop bus itu dan memaksa beberapa penumpang untuk turun. Setelah mengecek surat-suratnya, mereka langsung menembak dan akhirnya 20 orang dilaporkan tewas. Ini masih informasi awal dan kemungkinan jumlah korban akan bertambah. They Mereka semua Syiah.”

Pada Januari 2014, seorang pengebom bunuh diri membunuh dua Muslim Syiah yang baru pulang berziarah ke Iran. Serangan terjadi pada Rabu di Akhtaraba, pinggiran Quetta di Balochistan dan menarget bus penumpang yang membawa Muslim Syiah. “Sebuah mobil bermuatan bahan peledak yang diparkir di pinggir jalan meledak saat bus itu melintas,membunuh dua orang dan melukai 17 lainnya,” ujar Abdul Razzaq Cheema, kepala polisi Quettakepada kantor berita AFP. Kebencian takfiri dilampiaska dengan cara berbeda. Umumnya adalah bom bunuh diri. Bentuk lain termasuk pemenggalan kepala, menumpahkan cairan asam di wajah korban, dan memutilasi jenasah mereka.

Takfirisme yang menjadi nama payung bagi Wahhabisme, didanai secara besar-besaran oleh Arab Saudi. Sepanjang tiga dekade, Arab Saudi telah mengucurkan sekitar 100 miliar dolar untuk menyebarluaskan Wahhabisme ke seluruh penjuru dunia. Pakistan merupakan salah satu contoh awal dari hasil kolonisasi ideologis di Asia. Dengan kata lain, gepokan petrodollar dalam jumlah besar digelontorkan Istana Saud untuk menyebarluaskan Wahhabisme dan promosi terorisme berikutnya.

Jadi, pengeboman bunuh diri bukan barang baru di Pakistan dan di sejumlah negara (termasuk Indonesia) yang telah terinfeksi pengaruh kelompok takfiri yang bersikeras membasmi seluruh penghuni dunia yang mereka pandang secara ideologis sebagai murahan. Dengan cara mengalihkan perhatian dari apa yang sebenarnya terjadi, pihak Barat berusaha memaksakan versinya sendiri perihal realitas dan secara praktis mendiktekan bagaimana media harus melaporkan setiap kekerasan yang dihasilkan ideologi bengkok ini. Bahkan, Barat secara substansial mengkapitalisasi perselisihan yang menyapu Timur Tengah akibat ulah kelompok takfiri semacam Taliban, al-Qaeda, al-Nusra, dan sebagainya.

Media barat secara bulat mengatributkan serangan semacam ini kepada kekerasan sektarian dan "keretakan yang terus membesar antara Muslim Syiah dan Sunni" dari hari ke hari. Faktanya bahwa rangkaian insiden terjadi di Pakistan itu dan pelbagai insiden serupa yang terjadi di tempat lain, tidak ada kaitannya dengan sektarianisme dan [karenanya] tidak patut diperlakukan semacam itu.

Jelasnya, apa yang terjadi di Pakistan merupakan produk ideologi Istana Saud dan para pengikutnya yang bebal. Sayang, para politisi Pakistan acapkali tutup mata di hadapan rangkaian kejahatan bertubi-tubi yang dilakukan kelompok takfiri. Mereka hanya menggunakan pengaruh politiknya untuk meraih tujuan jahatnya sendiri seperti menang dalam pemilihan umum. Karena itu, ketimbag mencegah ekstremisme biadab yang ada sekarang ini, mereka lebh memilih duduk manis dan menonton dengan mulut terkunci.

Aitizaz Hasan merupakan personifikasi kepolosan dan kristalisasi dari harapan melambung jauh di tengah horison gelap yang menyelimuti warga Pakistan. Di sebuah negeri yang terkorosi oleh ketidakpedulian telah membabibuta, korupsi politik telah merajalela, dan ekstremisme telah menjalar ke mana-mana, hanya orang-orang seperti Aitizaz Hasan yang dapat muncul sebagai cahaya lentera yang mengantarkan ke jalan yang benar menuju keselamatan. [IT/GR/rj]

SUMBER : ISLAMTIMES

Rabu, 19 Februari 2014

Duta Besar Iran untuk Jakarta Peringati Revolusi Islam

Duta Besar Iran untuk JakartaVOAISLAM.COM - Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Selasa /11/02/14, memperingati 35 tahun Revolusi Islam Iran. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh, dalam acara tersebut mengharapkan hubungan lebih dekat antara Iran dan Negara-negara Islam di kawasan, Asia khususnya.

"Dengan pendekatan kebijakan luar negeri yang baru kami berharap hubungan Iran dengan negara-negara Islam, Asia, dan mitra lainnya menjadi lebih mulus dan terus berkembang," kata Farazandeh.

Farazandeh juga menyayangkan terjadinya perang dan terror yang sekarang ini menyebar di dunia khususnya Timur Tengah. Menurutnya, Iran mengharapkan agar dunia lebih mengedepankan persatuan dan dialog agar bias menghalau ekstrimisme dan terorisme.

"Dunia sekarang ini harus memikirkan koalisi untuk perdamaian yang berkesinambungan daripada koalisi untuk perang, toleransi daripada kekerasan, berkembang daripada diskriminasi, keadilan daripada kemiskinan, serta kesejahteraan daripada kezaliman" ujarnya tegas.

Kemenangan revolusi Islam Iran yang digelorakan oleh Imam Khomaini pada tahun 1979 ditandai dengan jatuhnya rezim boneka Amerika, Inggris dan Zionis, yaitu rezim Shah Mohamad Reza Pahlevi.

Kemenangan revolusi bisa terlihat hingga sekarang, ditandai dengan banyaknya kemajuan yang telah digapai Iran secara mandiri ditengah himpitan embargo dunia. Baik ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan dan persenjataan. (IT/sa)
SUMBER ISLAMTIMES

Selasa, 18 Februari 2014

Analis: AS Ikut Campur dalam Pemilu RI

Robert BlakeVOAISLAM.COMsebentar lagi, rakyat Indonesia akan merayakan pesta demokrasi lima tahunan berupa pemilihan umum 2014. Bursa calon legislatif dan ekskutif mulai santer dibincangkan publik, khususnya tentang siapa calon kuat presiden 2014-2019 mendatang.

Di tengah persiapan menjelang pemilu itu, beberapa pihak berusaha mempengaruhi opini publik dengan melakukan kampanye terselubung, entah lewat tayangan iklan politik, memberi sumbangan kepada korban bencana alam, atau sekadar berkomentar di media massa, agar memilih figur tertentu. Gejala ini tentu saja memelorotkan kualitas demokrasi Indonesia.

Namun, tentunya lebih disesalkan lagi jika upaya mempengaruhi opini publik itu dilakukan orang asing. Itulah yang dilakukan Duta Besar (Dubes) AS untuk RI, Robert Blake, yang ikut mengelus-elus jagoan politiknya sebagai presiden mendatang. "Jokowi adalah sosok fenomena politik. Saya sempat menyapanya dalam beberapa kali pertemuan. Saya sangat mengaguminya dengan pencapaian dalam masa pemerintahannya," kata Robert sebagaimana dikutip dari Liputan 6 Pagi SCTV (10/2).

Dubes yang baru saja bertugas di Indonesia ini seolah sudah lama mengenal Jokowi. Kemungkinan besar, Robert diberitahu tentang sosok Jokowi oleh dubes sebelumnya, Scot Marciel, yang memang dikenal dekat dengan gubernur DKI Jakarta itu sejak di menjabat walikota Solo. Naiknya Jokowi ke tampuk gubernur bahkan disebut-sebut berkat jasa dubes tersebut dengan imbalan, memberi izin perluasan kantor kedutaan AS di jalan Medan Merdeka Selatan yang ditangguhkan gubernur Jakarta sebelumnya, Fauzi Bowo.

Beberapa wartawan sempat bertanya kepada Robert, apakah AS punya agenda khusus untuk Pemilu 2014 di Indonesia? Ia langsung menampik. "Kami tidak punya agenda apapun. kami percaya proses demokrasi di Indonesia dan sangat mengagumi kemajuan demokrasi di negara ini untuk menjalin hubungan baik antara warga dan pemerintah sejak tragedi 1998," urainya.

"Kami mempersiapkan beberapa hal taktis. Namun kami percaya pemerintah dan komisi pemilu akan berhasil melaksanakan pemilu ini," tandas Robert yang khas retotrika AS namun tidak menjelaskan lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan "mempersiapkan beberapa hal taktis". Benarkah begitu?

Menurut pengamat politik Pengamat Komunikasi Politik Direktur Eksekutif Polcom Institute Heri Budianto disela-sela diskusi bulanan Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi (PWIR) di Jakarta, Kamis (13/2), "Keikutsertaan Peranan Washington (AS) dan Beijing (China) atau pihak asing dalam pemilu 2014 ini dinilai masih menjadi kendala demokrasi di Indonesia dikarenakan pihak asing masih ikut campur dalam mencari pemimpin di Indonesia karena adanya kepentingan pihak asing dalam segi mencari keuntungan."

Menurutnya, dalam pemilu 2014 mendatang, khususnya dalam pilpres diyakini akan terjadi beberapa kekisruhan dengan adanya beberapa putaran pemilu dikarenakan ikut campurnya pihak asing. "Saya mengamati pemilu dari sebelumnya sejak era reformasi yang dimanfaatkan oleh kepentingan asing," kataya.

Heri menyebutkan, campur tangan asing dalam Pemilu 2014 masih ada. Pasalnya, banyak aset asing yang mereka manfaatkan, harus 'diamankan'. "Karena kita tahu, aset asing banyak, mulai perusahan, pertambangan telekomunikasi, sehingga orang-orang atau negara adidaya yang punya kepentingan mereka cari aman," ungapnya.

Pada Pemilu 2014 nanti, lanjutnya, pemilih dapat menyuarakan pemimpin yang akan muncul untuk bertanggung jawab pada negara sesuai yang diharapkan. "Mereka tentu sudah melakukan deal-deal. Contoh saja Amerika, kontrak Freeport akan habis tahun 2020, kita juga ingin Freeport dinasionalisasi, tapi itu sulit karena selalu ada kepentingan asing," jelasnya.

Menurutnya, Pemilu 2014 menjadi ajang pertarungan kepentingan internasional terhadap keberlanjutan bisnis di Indonesia ataupun negara-negara yang akan ikut berperan dalam mempengaruhi Indonesia. Ia lalu berharap agar kaum muda penerus bangsa saat ini dapat berpikir lebih jernih dalam menyikapi proses politik di Indonesia. (IT/SK-O/rj)
SUMBER : ISLAMTIMES

Senin, 17 Februari 2014

Qatar Investasi Besar-Besaran di Jakarta

Sumber foto http://investvine.comvoaislam.comMenlu Alwi Shihab berkunjung ke Qatar dan ditemui menteri investasi Qatar, Mr. Ahmad Al Sayed dan Menlu Qatar, Dr. Khalid Al Atiyyah. Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari pertemuan Marwal Group beserta Tim Inisiatif DKI ke Qatar pada tanggal 26 Januari lalu dengan Qatari Diar & Qatar Holding.

Rencananya, Qatari Diar akan berinvestasi dalam proyek ‘’ Jakarta Giant Sea Wall’’ (JGSW), dengan program utama “Safe Jakarta“, dan kemudian akan dibuat dengan menggunakan skema komersial dalam pembangunannya.

‘’Rencana ini sesuai dengan pola investasi Qatari Diar yaitu pola green field, ‘’ kata CEO Marwal Group, Ir.Marwal Rasjid,MBA, (14/2)

Marwal juga menyatakan, Qatar mempunyai kapasitas finansial yang mampu mendukung proyek ‘’Jakarta Giant Sea Wall’’ secara cepat dengan birokrasi yang efisien dan pendek.

‘’Negara ini mempunyai Sovereign Wealth Fund (SWF) dari pendapatan negaranya, sebesar US$100 Milyar/ tahun. Dan bagian yang didistribusikan investasi nya ke seluruh dunia sebesar US$ 60 Milyar/tahun,’’ lanjut Marwal.(IT/sa)

sumber : islamtimes

Minggu, 16 Februari 2014

Revolusi Islam Iran dan Ajaran Ahlul Bait as

  VOAISLAM.COM Hari ini merupakan hari kelahiran Imam Hasan Askari as, salah satu manusia suci dan keturunan Rasulullah Saw dan bertepatan dengan hari kemenangan Revolusi Islam Iran. Hari yang penuh dengan catatan bersejarah bagi bangsa Muslim Iran. Seraya mengucapkan selamat atas kelahiran manusia suci Imam Hasan Askari as dan kemenangan Revolusi Islam, dalam kesempatan ini kami mencoba untuk mengkaji sejarah kehidupan manusia suci ini dan pengaruhnya terhadap terbentuknya Revolusi Islam serta keberlanjutannya.

Ahlul Bait Nabi Saw merupakan teladan kebenaran dan petunjuk bagi umat manusia. Oleh karena itu, Rasulullah menyebut mereka sebagai salah satu peninggalan dan warisannya yang sangat berharga yang beliau tinggalkan untuk umat manusia khususnya umat Islam. Menurut Nabi setelah al-Quran, Ahlul Baitnya menempati posisi kedua sebagai penyelamat umat manusia.

Imam Hasan Askari dilahirkan di Madinah pada tahun 232 Hijriah. Setelah kesyahidan ayahnya (Imam Hadi as), Imam Hasan Askari di usia 22 tahun memegang tampuk imamah dan kepemimpinan umat Islam, untuk memberi hidayah umat manusia ke jalan kebenaran dan keadilan atas perintah Allah Swt. Masa keimamahan Imam Hasan selama enam tahun dan selama itu beliau banyak mendapat tekanan serta kesulitan yang besar. Sementara itu, penguasa Bani Abbasiyah menerapkan pembatasan ketat kepada Imam Hasan.

Fase kehidupan dan era keimamahan Imam Hasan Askari sangat sulit dan sensitif, khususnya mengingat kelahiran anak beliau yang menjadi imam keduabelas, Imam Mahdi as. Hal ini dikarenakan kehidupan Imam Hasan diawasi secara ketat oleh agen-agen Bani Abbasiyah dan ketika anak dari Imam Maksum ini lahir maka akan segera dibunuh. Namun dengan perlindungan Allah Swt, Imam Mahdi as lahir kedunia dengan selamat dan setelah syahidnya Imam Hasan Askari, beliau mengalami masa ghaib untuk kemudian muncul kembali di tengah masyarakat atas ijin Allah serta memerangi segala kezaliman, kekafiran dan menebarkan keadilan di atas muka bumi.

Program utama para Ahlul Bait Nabi as adalah upaya untuk mendidik moral umat Islam, memerangi kezaliman serta kefasadan di muka bumi. Ucapan dan sejarah hidup mereka dalam masalah ini menjadi penerang umat Islam setelah al-Quran. Revolusi Islam Iran juga terbentuk dengan mengilhami ajaran suci ini dan menemukan jalannya di dunia materialis modern. Revolusi Islam Iran sebagai salah satu fenomena penting dalam sejarah kontemporer  memiliki tiga pilar utama yakni agama, rahbar (pemimpin) dan rakyat yang berdiri saling sejajar. Dalam hal ini yang mengkoordinasi ketiga pilar ini adalah inspirasi besar kebangkitan ini dari sejarah Nabi dan Ahlul Bait as. Pengaruh ini sangat kuat dan di segala bidang sehingga membuat Revolusi Islam tercatat sebagai kebangkitan yang muncul atas inspirasi tuntutan atas kebenaran dan menolak kezaliman yang diajarkan oleh Ahlul Bait as.

Revolusi Islam banyak mengambil pelajaran berharga dari Ahlul Bait as seperti merujuk pada ajaran murni Islam, resistensi terhadap kezaliman dan arogansi kekuatan dunia serta reformasi masyarakat Islam. Dalam peristiwa Revolusi Islam, dunia menyaksikan bahwa bangsa Muslim Iran meski melontarkan tuntutan ekonomi, namun mereka lebih menekankan isu spiritual seperti memerangi dekadensi moral, menghidupkan nilai-nilai agama serta merealisasikan keadilan.

Spirit seperti ini telah memberi kekuatan besar terhadap resistensi rakyat. Dalam logika Revolusi Islam, spiritualitas dan moral memiliki posisi sangat penting. Para revolusioner yang agamis selain memerangi diktator juga berusaha mendidik dan memperbaiki jiwanya. Imam Khomeini dalam berbagai nasehatnya sangat menekankan upaya mendidik dan memperbaiki diri. Dalam hal ini Imam Khomeini berkata, "Selama manusia belum terdidik, maka mereka membahayakan masyarakat. Tidak ada makhluk yang sangat berbahaya kecuali manusia dan manusia yang terdidik paling bermanfaat bagi masyarakat. Dan sekali lagi tidak ada makhluk yang sangat bermanfaat kecuali manusia terdidik. Poros dari alam semesta ini ada pada pendidikan manusia."

Oleh karena itu, ketika Imam Hasan Askari menulis surat kepada salah satu muridnya yang bernama Abu al-Hasan Ali bin Husein Qomi yang tercatat sebagai salah satu ahli fiqih terkenal di zamannya, beliau menjelaskan dimensi manusia yang terdidik dengan ajaran Islam dan beliau pun menginginkan pengikutnya merupakan orang-orang yang terdidik dengan nilai-nilai agama.

Imam Hasan dalam suratnya menulis, "Wahai ahli fiqih dan orang kepercayaanku! Semoga Allah memberimu taufik untuk melakukan perbuatan terpuji. Aku nasehatkan kepadamu untuk bertakwa, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Aku wasiatkan kepadamu untuk memaafkan kesalahan orang lain, menahan kemarahan dan menyambung tali silaturahmi. Berusahalah untuk memenuhi kebutuhan saudara Muslimmu. Jangan pernah berpisah dengan al-Quran dan laksanakanlah amr bil maruf nahi anil munkar."

Nasehat Imam Hasan Askari ini merupakan piagam bagi kehidupan masyarakat agamis, di mana ketika setiap anggota masyarakat menerapkan nasehat tersebut maka mereka akan mampu memberikan bantuan bagi terciptanya sebuah masyarakat ideal. Ini adalah sebuah masyarakat ideal yang berhasil direalisasikan oleh Revolusi Islam Iran. Revolusi Islam ibarat cahaya terang di tengah kegelapan memberikan ide bahwa moral dan spiritual harus mengisi seluruh dimensi kehidupan manusia termasuk politik. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pemimpin dan politikus untuk menjadikan takwa, keadilan dan kebenaran sebagai programnya sehingga perdamaian dan keadilan dapat diterapkan di dunia.

Seiring dengan munculnya Revolusi Islam, maka  sirah Nabi dan hukum agama kembali dapat terealisasi. Revolusi Islam yang muncul di penghujung abad ke 20 merupakan awal dari gerakan dan perubahan baru di dunia. Munculnya fenomena ini yang diwarnai oleh esensi agama menunjukkan bahwa Islam sebagai oleh-oleh dari kerja keras Nabi Muhammad dan para Ahlul Baitnya tidak terbatas pada zaman dan tempat tertentu. Nilai-nilaidan kabar gembira universal Islam ditujukan kepada seluruh umat manusia. Sementara itu, harapan terkait petunjuk bagi umat manusia tetap hidup sepanjang masa. Imam Khomeini untuk menghidupkan Islam telah menempuh jalur kebangkitan yang pernah ditempuh oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait beliau, yakni sebuah gerakan yang dilandasi oleh ketauhidan dan penuh dengan iman serta keikhlasan.

Memerangi kezaliman, salah satu dari ajaran lain Ahlul Bait Nabi as. Kabar gembira kemenangan kaum mustadhafin terhadap kaum arogan serta terealisasinya pemerintahan kaum saleh di atas muka bumi yang juga merupakan kabar gembira al-Quran, juga banyak ditemukan dalam perkataan para Imam Maksum as. Dalam hal ini, Imam Hasan Askari as dalam sabdanya kerap menyinggung masalah ini khususnya ketika berbicara mengenai kelahiran anaknya, Imam Mahdi as.

Dalam suratnya kepada Abu al-Hasan bin Husein Qomi, Imam Hasan Askari mengungkapkan posisi anaknya, Imam Mahdi as dan mempersiapkan opini publik untuk menghadapi masa ghaib anaknya serta beliau memberi kabar gembira bahwa ketika al-Mahdi muncul maka hari itu adalah hari kesealmatan dan terbebasnya orang-orang bertakwa. Dalam suratnya Imam Hasan Askari menulis, "Aku nasehatkan kepadamu untuk bersabar dan menanti kemunculan sang penyelamat yang dijanjikan. Ia adalah anakku dan ia akan bangkit pada suatu hari serta akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah diselimuti oleh kegelapan dan kezaliman. Bersabarlah dan perintahkan kepada pengikutku untuk bersabar, karena kemenangan milik orang-orang bertakwa."

Imam Hasan Askari mengerahkan segenap upayanya untuk menyadarkan manusia akan posisi Imam Mahdi as dan keimanan serta keyakinan mereka atas ghaibnya sang penyelamat tidak rusak. Imam Hasan Askari tengah mendidik generasi yang sadar sehingga terbuka keberlangsungan pendidikan kepada generasi berikutnya di era ghaibnya Imam Mahdi as. Di bagian lain, Imam Hasan Askari bersabda, "Wahai pengikutku! Kelompok yang beruntung dan suci adalah mereka yang menjaga ajaran kami dan mereka menjadi benteng terhadap orang-orang zalim serta membantu pekerjaan kami."

Kebangkitan rakyat Iran menentang kezaliman dan kefasadan adalah gerakan mereka yang diberi kabar gembira oleh Imam Hasan Askari. Rakyat yang dengan mengambil pelajaran dari tuntutan Ahlul Bait berusaha untuk mempersiapkan kemunculan sang penyelamat dunia (al-Mahdi). Untuk mempersiapkan kemunculan Imam Mahdi diperlukan kesiapan, perubahan ideologi dan budaya umat manusia. Oleh karena itu, setiap mukmin harus melakukan kewajibannya dan siap menanti kemunculan al-Mahdi. Mereka pun harus mempersiapkan kemunculan Imam Mahdi dengan gerakan revolusioner dan memperbaiki kefasadan serta menyadarkan umat manusia. Revolusi Islam Iran juga muncul demi merealisasikan tujuan mulia ini.(IRIB Indonesia)
SUMBER: IRIB

Sabtu, 15 Februari 2014

Saudi Persenjatai Pemberontak Suriah dengan Rudal Anti-Pesawat

   VOAISLAM.COMSejumlah diplomat Barat dan Arab mengatakan, Arab Saudi dalam waktu dekat akan mempersenjatai pemberontak Suriah dengan sistem pertahanan anti-pesawat terbang dan anti-tank.

Surat kabar Amerika Serikat, Wallstreet Journal sebagaimana dikutip Fars News (15/2) mengabarkan upaya Saudi untuk meningkatkan bantuan-bantuannya kepada kelompok pemberontak Suriah. Wallstreet Journal menulis, "Riyadh yang putus asa dengan hasil perundingan damai Suriah, bermaksud mempersenjatai pemberontak Suriah dengan persenjataan yang lebih canggih termasuk RPG-RPG anti-pesawat tempur."

Seorang diplomat Arab dan beberapa tokoh pemberontak Suriah mengatakan, Saudi menawarkan kepada pemberontak sistem pertahanan udara yang bisa dibawa buatan Cina, Manpads dan rudal-rudal anti-tank produk Rusia.

Menurut Wallstreet Journal, Amerika yang sebelumnya khawatir senjata-senjata ini jatuh ke tangan ekstremis dan menentang pengiriman senjata-senjata tersebut, sampai saat ini masih bersikeras dengan sikapnya. Sekalipun demikian, Saudi mengaku akan tetap merealisasikan keinginannya itu.

Beberapa sumber di kelompok pemberontak Suriah mengatakan, sampai sekarang belum jelas berapa banyak sistem pertahanan udara ini akan dikirimkan kepada mereka.

Saudi berharap dengan terus mempersenjatai para pemberontak, mereka dapat mengubah perimbangan di medan pertempuran Suriah sehingga berbalik menguntungkan kubu pemberontak. (IRIB Indonesia/HS)

SUMBER:IRIB

Jumat, 14 Februari 2014

Festival Internasional Ilustrasi ke-6 Tampilkan 400 Karya Ilustrator Muda Iran

Iran menggelar festival internasional ilustrasi keenam yang berlangsung di Institut Seni dan Budaya Saba, Tehran.
 
  VOAISLAM.COM - Festival kali ini mengusung tema "The World of Lights and Shadows".
 
Para ilustrator muda berbakat berusia 18 sampai 25 menampilkan karya-karya terbaik mereka.
 
Satu bagian dari festival ini didedikasikan untuk ilustrasi buku yang diterbitkan antara tahun 2003 sampai 2013 dengan kategori anak-anak dan remaja.
 
Sekitar 400 karya termasuk ilustrasi buku dan kreasi seniman muda telah dipamerkan dalam bagian yang berbeda.
 
Sejumlah ilustrator kawakan Iran, seperti Manouchehr  Derafsheh, Parviz Kalantari, Ali Khodaei dan Sadeq Sandoqi mendapatkan penghargaan atas kiprahnya pada pembukaan  acara yang berlangsung  3 November lalu.
 
Reza Lavasani, Farshid Mesqali, Farshid Shafiei, Ali Reza Goldouzian dan Behzad Gharibpour  menjadi anggota juri tahun festival ilustrasi internasional itu.
 
Acara ini diselenggarakan oleh Kantor Seni Visual Departemen Kebudayaan dan Bimbingan Islam bekerjasama dengan Masyarakat Kebudayaan dan Artistik Ilustrator Iran.
 
Edisi keenam festival ilustrasi ini diadakan setelah terputus selama 11 tahun.(IRIB Indonesia/PH)

SUMBER : IRIB

Kamis, 13 Februari 2014

Film Iran Raih Penghargaan UNESCO di APSA

VOAISLAM.COM - Film Iran, The Painting Pool yang disutradarai oleh Maziar Miri meraih penghargaan UNESCO di ajang tahunan Asia Pacific Screen Awards (APSA) yang ketujuh di Brisbane.

Sebagaimana dilaporkan IRNA, Jumat (13/12), The Painting Pool mendapat kehormatan atas kontribusi luar biasa untuk promosi dan pelestarian keragaman budaya melalui film.

Penghargaanitu diterima oleh aktris terkenal Iran, Negar Javaherian dalam sebuah upacara yang diselenggarakan di Balai Kota Brisbane, Australia.

Film itu mengangkat sebuah kisah tentang pasangan retardasi mental dan masalah mereka di tengah masyarakat Iran, tapi mereka membuktikan bahwa masalah itu dapat diselesaikan melalui cinta.

The Painting Pool telah diputar di beberapa ajang internasional seperti Festival Filam Busan International ke-18.

APSA merupakan sebuah inisiatif internasional di bidang budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Negara Bagian Queensland, Australia. Festival ini bertujuan untuk menghargai dan mempromosikan film, aktor, sutradara dan budaya di Asia-Pasifik kepada dunia.

APSA didukung oleh UNESCO, dengan tujuan bersama untuk mendorong keragaman budaya dan meningkatkan saling pengertian, dialog dan perdamaian. (IRIB Indonesia/RM/PH)

SUMBER : IRIB

Rabu, 12 Februari 2014

Khatib Jumat Tehran: Takfiri dan Salafisme, Masalah Utama Dunia Islam



 
VOAISLAM.COM - -Khatib Shalat Jumat Tehran menyebut Takfiri dan Salafisme sebagai masalah terkini yang dihadapi Dunia Islam.

Takfiri, kata Ayatullah Kashani, telah merusak citra Islam dan oleh karena itu masalah-masalah yang dapat memicu perpecahan di tubuh Muslimin harus dihindari.

Dalam kelanjutan khutbah Jumatnya, Ayatullah Kashani menyesalkan pembatalan undangan Iran untuk hadir di Konferensi Jenewa II yang membahas krisis Suriah dan mengatakan, "Dengan langkah ini PBB telah membuktikan bahwa dirinya membiarkan darah umat Islam tumpah di Suriah dan Irak sehingga kepentingan sebagian negara penjajah dapat tetap terpelihara."

Ayatullah Kashani juga menyampaikan apresiasinya atas upaya pemerintah Republik Islam Iran dalam masalah nuklir. "Kebijakan pemerintah, khususnya sikap Kementerian Luar Negeri Iran dalam masalah nuklir adalah sikap tegas yang didukung rakyat dan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran," tandasnya. (IRIB Indonesia/HS)

SUMBER : IRIB


Selasa, 11 Februari 2014

Rahbar Memperingatkan Bahaya Serangan Budaya

VOAISLAM.COM - Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyerukan tindakan bijaksana terhadap serangan budaya, dan memperingatkan bahwa video game dan mainan yang diimpor mempromosikan gaya hidup Barat di Iran.

"Masalah itu (invasi budaya) harus ditangani melalui upaya-upaya kreatif, dan untuk itu, Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) dan Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam memikul tanggung jawab yang sangat berat," kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan anggota Dewan Tinggi Revolusi Budaya di Tehran pada hari Selasa (10/12).

Rahbar mendesak Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam untuk fokus memproduksi buku dan film yang menarik, merancang video game yang bermanfaat dan mengembangkan mainan yang kreatif dan bernilai.

Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa video game dan mainan yang diimpor dari luar negeri mempengaruhi remaja dan anak-anak Iran dengan mempromosikan gaya hidup dan perilaku Barat.

Menurut Rahbar, setidaknya ratusan dari media di seluruh dunia secara khusus berusaha untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku bangsa Iran.

Pada kesempatan itu, Ayatullah Khamenei menyerukan perencanaan yang akurat untuk mengelola kegiatan budaya, termasuk budaya masyarakat, budaya para elit dan akademisi.

"Pemerintah harus memantau dan membimbing masalah budaya," tegas Rahbar dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Presiden Hassan Rohani. (IRIB Indonesia/R

SUMBER: IRIB

Senin, 10 Februari 2014

Rahbar: Masalah Terpenting Sekarang Adalah Takfirisme

VOAISLAM - Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyatakan, para dosen harus menjelaskan kepada para mahasiswa bahwa saat ini, masalah terpenting dunia Islam adalah persatuan.

Tasnim News (19/1) melaporkan, hal itu dikemukakan Rahbar pada peringatan hari Maulud Nabi Muhammad Saw dan kelahiran Imam Ja'far as-Shadiq as, di hadapan para pejabat tinggi negara, para tamu konferensi persatuan Islam dan masyarakat.

Seraya menyeru dunia Islam untuk mewujudkan harapan Rasulullah Saw, Rahbar mengatakan, "Sekarang masalah terpenting dunia Islam adalah persatuan dan memski berbagai makar msuh, masa depan umat Islam akan cerah dan penuh harapan di bawah naungan persatuan."

Rahbar mengucapkan selamat atas hari kelahiran Rasulullah Saw dan Imam Ja'far as-Shadiq, serta menilai pembebasan dari ilusi dan hayalan, dan kemudian kebebasan dari kezaliman pemerintahan despotik serta pembentukan pemerintahan yang adil sebagai mekanisme pinsip Islam dalam membebaskan jiwa manusia.

"Bangsa-bangsa Muslim harus berusaha dengan menciptakan kebebasan jiwa dan pemikiran mereka, menggapai kebebasan politik, pembentukan pemerintahan rakyat berdasarkan demokrasi agama dan gerakan berdasarkan syariat Islam, hingga sampai pada kebebasan yang dimaksud Islam.

Rahbar menilai makar dan propaganda musuh Islam untuk mencegah kebebasan hakiki dan kebahagiaan umat Islam, sangat rumit dan multi-dimensional.

"Penyulutan perpecahan antarumat Islam menjadi poros utama intrik musuh," tegas beliau.

Rahbar menyinggung 65 tahun upaya untuk melupakan masalah Palestina dan pemaksaan eksistensi rezim rekayasa, penjahat dan penjajah Zionis terhadap bangsa Palestina sebagai contoh dari upaya despotik AS dan kaum adidaya dunia lain.

"Perang 33 Hari di Lebanon serta Perang 22 Hari dan Delapan Hari di Gaza menunjukkan bahwa kecuali segelintir pemerintahan, [banyak pemerintahan] yang praktis menjaga kepentingan asing, [namun] bangsa-bangsa Muslim dengan kewaspadaan mereka berhasil menjaga identitas dan eksistensi Palestina serta menampar rezim Zionis dan pendukungnya," jelas beliau.

Rahbar dalam menjelaskan perspektif makro masalah-masalah dunia Islam, menilai kelengahan umat Islam dari masalah Palestina juga sebagai salah satu acuan penting musuh dan itu dilakukan dengan menyulut perang internal, memprovokasi perselisihan dan memperluas pemikiran takfiri dan radikal.

Seraya menyampaikan kekecewaan yang mendalam, Rahbar menegaskan, "Sekelompok orang Takfiri, alih-alih memperhatikan kesadisan rezim Zionis, mereka menggunakan nama Islam dan syariat, untuk mengkafirkan sebagian besar umat Islam dan menjadi sarana penyulut perpecahan dan kekerasan, oleh karena itu eksistensi kelompok takfiri ini menjadi kabar gembira bagi musuh Islam."

Menyinggung ayat al-Quran:
«اَشدّاء علیَ الکُفّارِ رُحَماء بَینَهُم»
Rahbar mengatakan, "Kelompok takfiri melanggar firman tegas Allah Swt ini dan mereka mengadu-domba dengan membagi umat Islam menjadi Muslim dan kafir."

Ayatullah Khamenei mengemukakan pertanyaan, "Dengan kondisi seperti ini apakah masih ada orang yang meragukan bahwa eksistensi gerakan ini (takfiri) mendapat dukungan finansial dan persenjataan dari dinas keamanan dan pemerintah boneka mereka?"

Lebih lanjut beliau menjelaskan, "Ini adalah fakta bahwa gerakan takfiri merupakan ancaman besar bagi dunia Islam. Sayangnya sebagian pemerintahan Muslim, tidak memperhatikan dampak dari dukungan mereka terhadap gerakan tersebut dan tidak memahami bahwa api tersebut pada akhirnya juga akan melahap mereka pula."(IRIB Indonesia/MZ)

SUMBER: IRIB

Minggu, 09 Februari 2014

Iran Memproduksi Jet Tempur Saeqeh Versi Baru

VOAISLAM.COM - Iran telah memproduksi pesawat tempur jet generasi baru rancangan dalam negeri dan dikembangkan oleh para ahli lokal.

Generasi baru dari jet tempur Saeqeh (Petir) itu dilengkapi dengan dua kokpit terpisah, kata Wakil Komandan Angkatan Udara Iran, Brigadir Jenderal Alireza Barkhor pada hari Ahad (2/2).

Pesawat itu akan diresmikan dan dioperasikan dalam beberapa bulan mendatang, katanya.

Jet tempur ini mampu membawa dan menembakkan berbagai jenis roket, bom dan rudal, serta dilengkapi dengan sistem radar produksi dalam negeri.

Pesawat baru ini juga memiliki manuver tinggi serta akselerasi cepat, dan dapat beroperasi dengan tingkat kekeliruan minimum.

Sebelumnya, Iran telah meluncurkan versi lama dari jet tempur Saeqeh pada pertunjukan udara pada bulan September 2010.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran mengukir prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai kemandirian dalam produksi perangkat keras dan sistem militer penting.

Sebelumnya pada bulan November, Iran meluncurkan pesawat tanpa awak terbesarnya bernama Fotros.

Pesawat nirawak Fotros dapat digunakan untuk operasi pengintaian dan pengawasan, dan berpotensi melaksanakan operasi tempur lengkap dengan roket tipe udara-ke-permukaan dan berbagai jenis roket.(IRIB Indonesia/MZ)

SUMBER : IRIB

Sabtu, 08 Februari 2014

Iran Bersaing Jadi Tuan Rumah Piala AFC

  VOAISLAM.COM - Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Sheikh Salman bin Ibrahim Al-Khalifa mengatakan, saat ini hanya Iran, Thailand, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi yang akan bersaing untuk memperebutkan tuan rumah Piala Asia 2019.

Menurut laporan IRNA, Rabu (5/2), Sheikh Salman menambahkan masih ada banyak kesempatan hingga masa pemungutan suara. "Selama masa itu, AFC akan melakukan sejumlah pengecekan fasilitas dan memeriksa berkas negara-negara yang berminat jadi tuan rumah," ujarnya.

"Penetapan negara tuan rumah Piala Asia 2019 secara pasti tidak akan berlangsung dalam waktu dekat," tegas Sheikh Salman.

Menurutnya, AFC juga akan memperhatikan masalah penambahan jumlah tim di putaran final dari 16 saat ini menjadi 24 negara pada tahun 2019. Namun, katanya, masalah itu masih sebatas usulan dan keputusan finalnya menunggu hasil sidang tahunan AFC pada April.

Iran pernah memenangkan kompetisi Asia secara berturut-turut pada 1968, 1972, dan 1976. Mereka juga menjadi tuan rumah pada 1968 dan 1978.

Tim Melli lolos ke putaran final Piala Asia 2015 yang berlangsung di Australia. Tim yang dibesut oleh Carlos Queiroz ini juga mengantongi tiket ke Piala Dunia Brasil.

Sebelumnya, Presiden FIFA Sepp Blatter memberikan dukungannya kepada Iran dalam upaya mereka menjadi tuan rumah Piala Asia 2019. (IRIB Indonesia/RM)

SUMBER : IRIB

Jumat, 07 Februari 2014

Suriah Bersama Iran-Swiss Bahas Kebutuhan Kemanusiaan Suriah

Suriah Bersama Iran-Swiss Bahas Kebutuhan Kemanusiaan Suriah VOAISLAM.COM - REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Para pejabat Suriah-Iran-Swiss atas undangan Kementerian Luar Negeri Iran Selasa mengatakan pertemuan di Teheran untuk membahas kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan di Suriah dan bagaimana menanggapi mereka.
Pihak Suriah dipimpin oleh Asisten Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Hussam Eddin Alla, Iran dipimpin oleh Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir Abdullahian, sementara pihak Swiss dipimpin oleh Wakil Direktur Badan untuk Pengembangan dan kerja sama (SDC) Swiss Manuel Bessler.
Pada pertemuan tersebut, Alla memberikan penjelasan mengenai kondisi kemanusiaan di Suriah. Dia pun menggarisbawahi tindakan khusus pemerintah untuk masalah kemanusiaan dan upaya terus-menerus untuk menyediakan kebutuhan warga tanpa diskriminasi.
Alla mengkaji faktor-faktor yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kemanusiaan di Suriah, terutama kegiatan kelompok teroris bersenjata dan sanksi-sanksi sepihak yang diberlakukan oleh beberapa negara terhadap Suriah.
Ia juga meninjau upaya pemerintah untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan, rehabilitasi infrastruktur dan gedung-gedung negara, pemberian santunan kepada orang yang terkena terorisme, dan memfasilitasi pekerjaan organisasi-organisasi kemanusiaan internasional.
Alla mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Iran untuk dukungan terhadap rakyat Suriah dan mengadakan pertemuan ini. Dia menyuarakan harapan untuk kerja sama yang erat dengan pihak Swiss di bidang pekerjaan kemanusiaan dan mencabut sanksi-sanksi terhadap Suriah.

SUMBER: Plasamsn

Kamis, 06 Februari 2014

Qatar: Iran Berhak Gunakan Energi Nuklir Sipil

Menteri Luar Negeri Qatar Khalid bin Mohammad al-Attiyeh VOAISLAM.COM - Menteri Luar Negeri Qatar Khalid bin Mohammad al-Attiyeh menyuarakan kepuasan negaranya dengan kecenderungan progresif atas kesepakatan Jenewa antara Iran dan kekuatan utama dunia dan menyebut semua negara dunia berhak untuk menggunakan energi nuklir sipil, termasuk Iran.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan TV al-Jazeera pada Senin, 03/02/14, Attiyeh mengatakan bahwa Qatar mendukung solusi damai atas kebuntuan Barat mengenai program energi nuklir Tehran dan membela hak setiap negara untuk mengakses penggunaan energi nuklir sipil.

Dia juga menyerukan Tengah Timur bebas dari semua jenis senjata nuklir.

Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Rusia, Cina, Perancis, Inggris dan Amerika Serikat - ditambah Jerman akan mengadakan putaran pembicaraan berikutnya di ibukota Austria, Wina, pada tanggal 18 Februari mendatang.

Pertemuan ini dilakukan dalam kerangka pelaksanaan kesepakatan nuklir interim antara Iran dan enam kekuatan dunia di kota Swiss, Jenewa November 2013 lalu.

Berdasarkan kesepakatan itu, Iran menyetujui untuk membatasi bebeapa aspek tertentu dari kegiatan nuklirnya sebagai bentuk kepercayaan, sementara kekuatan dunia akan memberikan kepada Iran beberapa keringanan sanksi dan mencairkan lebih dari $4 juta pendapatan minyak Tehran. [IT/Onh/Ass]

SUMBER: IslamTimes

Rabu, 05 Februari 2014

Konflik Suriah-Amerika Serikat Semakin Memanas


VOAISLAM.COM - DAMASKUS- Menteri Luar Negeri Suriah mengatakan delegasinya menolak permintaan dialog langsung dari Amerika Serikat sebelum Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta maaf atas pernyataannya di Konferensi Jenewa II.
“Amerika meminta kami untuk bernegosiasi langsung dengan mereka di Montreux,” kata Walid Muallem kepada media pemerintah Suriah saat perjalanan pulang dari pembicaraan damai yang berlangsung 10 hari di kota Montreux dan Jenewa, Swiss.
“Tetapi kami menolak hal itu sebelum Menlu John Kerry meminta maaf atas pernyataannya di konferensi tersebut,” kata Muallem dalam pidato yang dirilis kantor berita SANA, Minggu (2/2/2014).
Menurut AFP, pemerintah Suriah dan pihak oposisi memulai Konferensi Jenewa II pada 22 Januari, yang juga diikuti oleh sejumlah negara, termasuk Rusia dan Amerika Serikat.
Dalam sambutannya pada konferensi tersebut, Kerry mengatakan Presiden Suriah Bashar Assad tidak akan ambil bagian dalam pemerintahan transisi.
“Tidak mungkin, tak bisa dibayangkan bahwa pria yang melakukan respon brutal terhadap rakyatnya dapat meraih kembali legitimasi untuk memerintah,” kata Kerry.
Muallem juga menolak keberadaan pihak pemerintah koalisi bentukan pihak oposisi.
“Jika mereka tidak menghentikan khayalannya, mereka akan mendapat kejutan yang hebat karena kami adalah negara yang berlandaskan konstitusi dan kami memiliki presiden,” katanya seperti dikutip SANA.
Rezim pemerintah dan oposisi tidak mencapai kesepakatan dalam pembicaraan damai selama 10 hari itu, bahkan tak ada kemajuan soal isu gencatan senjata serta koridor kemanusiaan dan pemerintah transisi.
Pemerintah Suriah bersikeras mendorong pembicaraan soal terorisme, yang merupakan istilah bagi segala bentuk upaya untuk menggulingkan Bashar.

Sumber :SoloBlitz

Selasa, 04 Februari 2014

Iran dan Indonesia Perluas Hubungan Energi Modern

VOAISLAM.COM -  Kabar tak sedap buat Takfiri dan pemuja AS di Indonesia, sebab para pejabat Iran dan Indonesia dalam pertemuan yang digelar di Jakarta pada hari Sabtu, 25/01/14, menyepakati perluasan kerja sama kedua negara di bidang sumber daya energi modern.

Dalam pertemuan tersebut, anggota Parliamentary Friendship Grup Iran-Indonesia, Sayyid Hashem Banihashemi dan Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia sepakat untuk menghidupkan kembali dan memperkuat hubungan bilateral khususnya di bidang energi modern.

Anggota parlemen Iran itu menunjuk hubungan Iran-Indonesia saat ini dan mengatakan, "Iran memiliki pengalaman berharga di bidang pembangkit listrik tenaga air dan energi nuklir. Dan kami siap untuk bekerja sama dengan Indonesia di bidang ini," katanya.

Menurut Hashem, perusahaan kilang minyak dan konstruksi bendungan serta konversi bahan bakar dan kilang bahan bakar diesel gabungan antara daerah-daerah Iran tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia.

Wakil menteri energi Indonesia dalam pertemuan itu, mengatakan penggunaan sumber energi modern adalah agenda Indonesia, dan Jakarta bersedia menjalin kerja sama dengan Iran di arena ini.

Namun, kerjasama ini bukan hal yang mudah untuk direalisasikan, sebab tantangan akan datang dari AS yang tidak akan pernah mengijinkan kemesraan terjalin antara Tehran-Jakarta. [IT/Onh/Ass]

SUMBER: IslamTimes

Senin, 03 Februari 2014

Kesepakatan Nuklir, Iran Dapatkan Pencairan Aset Rp 50 Triliun



           VOAISLAM.COM - TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Iran akan menerima dana sebesar 4,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 50,96 triliun) yang dapat dicairkan selama enam bulan dalam aset yang dibekukan sebagai bagian dari kesepakatan nuklir dengan negara-negara adikuasa, kata Wakil Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi kepada kantor berita ISNA, Sabtu (1/2).
       
           Pembebasan dana di bawah kesepakatan bersejarah yang membuat Iran menyetujui untuk membatasi sebagian program nuklirnya dan menghentikan progres lebih lanjut diprediksikan akan menciptakan kehidupan baru ke dalam perekonomian negara itu yang lumpuh.
"Pencairan tahap pertama sebesar 500 juta dolar Amerika (sekitar Rp 6,06 triliun) disimpan di rekening bank Swiss, dan semuanya dilakukan sesuai dengan perjanjian," kata Araqchi.
Iran meraih kesepakatan sementara pada November dengan kelompok P5+1 - Inggris, China, Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman - dan mulai mengimplementasikan kesepakatan tersebut pada 20 Januari.

              Berdasarkan perjanjian itu, yang akan berlangsung enam bulan, Iran berkomitmen untuk membatasi pengayaan uraniumnya hingga lima persen, menghentikan produksi 20 persen uranium.
Sebagai imbalannya, Uni Eropa dan Amerika Serikat melonggarkan sanksi ekonomi yang melumpuhkan Iran sebelumnya. (AFP)



sumber:  SatuHarapan

Minggu, 02 Februari 2014

Militer Suriah Tingkatkan Operasi di al-Qalamoun

 VOAISLAM.COM - Militer Suriah telah mengintensifkan operasi mereka untuk membersihkan tempat persembunyian militan yang disponsori asing di lahan pertanian Rima di wilayah strategis al-Qalamoun dekat Damaskus, ibukota negara Arab itu.

Pasukan Suriah pada Sabtu (1/2) melancarkan serangan baru untuk memukul mundur militan yang berusaha mengontrol jalan raya penting di al-Qalamoun selama beberapa pekan.

Bentrokan sengit terjadi antara tentara Suriah dan kelompok militan di pertanian Rima dekat jalan raya yang menghubungkan Damaskus dengan barat kota Homs.

Tentara Suriah jugamelanjutkan operasi mereka dikota Yabrud di al-Qalamoun, di mana wilayah itu menjadi basis beberapa kelompok militan yang paling berbahaya.

"Misi kami adalah untuk membersihkan pertanian Rima dari teroris, kami memantau gerakan mereka dan menyerang mereka," kata seorang komandan militer Suriah kepada Press TV.

Setelah operasi militer yang sukses baru-baru ini di Qalamoun, tentara Suriah berhasil mengendalikan sepertiga daerah yang membentang antara jalan raya dan kota Yabrud.

Para militan secara rutin berusaha memblokir jalan raya yang merupakan gerbang Damaskus untuk semua kota di Suriah tengah dan utara.

Namun, unit-unit militer Suriah telah menggagalkan upaya tersebut dan memastikan rute tersebut tetap aman.

Sementara itu, sejumlah militan tewas di wilayah ituselama operasi militer di kota Rankus dan Yabrud.

"Operasi militer terus berlanjut di pertanian ini (Rima). Sebagian besar militan adalah warga asing. Kami membunuh banyak dari mereka, " kata seorang kolonel militer kepada Press TV. (IRIB Indonesia/RA)


sumber:  IRIB